Jakarta, Scientia.id – Di era digital, smartphone telah menjadi perangkat yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Dari bekerja, berkomunikasi, hingga mencari hiburan, hampir semua aktivitas kini melibatkan layar ponsel. Namun, di balik manfaatnya yang besar, ada bahaya tersembunyi yang sering diabaikan, yaitu radiasi cahaya yang dipancarkan oleh layar smartphone. Banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan radiasi dari layar ponsel, terutama cahaya biru, dapat berdampak negatif pada kesehatan jika digunakan dalam waktu lama.
Radiasi cahaya biru dari smartphone memiliki gelombang pendek dengan energi tinggi yang dapat menembus mata dan memengaruhi berbagai fungsi biologis tubuh.
Beberapa studi, termasuk yang dilakukan oleh Harvard Medical School, mengungkapkan bahwa paparan cahaya biru sebelum tidur dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur siklus tidur. Akibatnya, pengguna smartphone yang sering terpapar cahaya biru di malam hari lebih rentan mengalami gangguan tidur dan kelelahan kronis.
1. Gangguan Tidur dan Ritme Sirkadian
Menurut penelitian dari Harvard Medical School, cahaya biru dari layar smartphone dapat menekan produksi melatonin hingga dua kali lebih lama dibanding cahaya biasa.
Hal ini menyebabkan terganggunya ritme sirkadian, yaitu siklus alami tubuh yang mengatur waktu tidur dan bangun. Akibatnya, seseorang bisa mengalami insomnia dan penurunan kualitas tidur yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.
2. Kerusakan Mata Akibat Paparan Jangka Panjang
Paparan cahaya biru dalam waktu lama juga berisiko merusak sel retina mata. Studi dari American Academy of Ophthalmology menunjukkan bahwa penggunaan smartphone secara berlebihan dapat meningkatkan risiko digital eye strain, yang ditandai dengan mata kering, nyeri kepala, dan penglihatan kabur.
Selain itu, beberapa penelitian mengaitkan paparan cahaya biru dengan risiko degenerasi makula, suatu kondisi yang dapat menyebabkan penurunan penglihatan permanen.
3. Risiko Gangguan Kesehatan Lainnya
Selain memengaruhi mata dan tidur, paparan cahaya biru juga dikaitkan dengan gangguan kesehatan lainnya. Sebuah studi dari University of Toledo menemukan bahwa cahaya biru dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel, yang berpotensi mempercepat penuaan dini dan meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Cara Mengurangi Risiko Paparan Cahaya Biru
Untuk mengurangi dampak negatif radiasi cahaya smartphone, para ahli menyarankan beberapa langkah pencegahan. American Academy of Ophthalmology merekomendasikan penggunaan mode malam (night mode) atau filter cahaya biru pada perangkat untuk mengurangi intensitas cahaya biru.
Baca Juga: Bahaya Meletakkan HP di Kasur Saat Tidur, Ancaman yang Sering Diabaikan
Selain itu, membatasi penggunaan ponsel sebelum tidur dan menerapkan aturan 20-20-20—yaitu mengistirahatkan mata setiap 20 menit dengan melihat objek sejauh 20 kaki selama 20 detik—dapat membantu mengurangi ketegangan mata. (*)