Dharmasraya, Scientia.Id – Suasana meriah menyelimuti lapangan sepak bola Blok B Koto Agung, Nagari Sungai Duo pada Senin (19/8/2024). Ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat tumpah ruah untuk merayakan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia. Puncak perayaan ini ditandai dengan pesta rakyat dan festival pawai budaya yang spektakuler.
Pawai budaya tahun ini mengangkat beragam tema menarik, mulai dari lingkungan hidup, pertanian, pendidikan, kesehatan, pembangunan, ketimpangan sosial hingga sejarah dan kebudayaan. Melalui berbagai tampilan kreatif, masyarakat Sungai Duo tidak hanya merayakan kemerdekaan, tetapi juga menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu terkini.
Salah satu sorotan utama dalam pawai budaya ini adalah isu lingkungan. Melalui drama kolosal yang mengkritisi maraknya aktivitas Illegal Mining atau penambangan ilegal di Ranah Cati Nan Tigo, warga Sungai Duo menyuarakan keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan. Apresiasi atas upaya pelestarian lingkungan ini semakin diperkuat dengan penghargaan ProKlim Lestari Tahun 2024 yang baru saja diterima oleh Nagari Sungai Duo dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sebagai informasi, Penghargaan ProKlim Lestari Tahun 2024 ini di terima langsung oleh Asisten II Dharmasraya Bidang Perkonomian dan Pembangunan, Yefri Naldi serta di dampingi oleh Wali Nagari Sungai Duo, Ali Amran dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, pada Festival LIKE 2 di Jakarta Convention Center, Jumat (9/8/2024) kemarin.
Penghargaan program Kampung Iklim (ProKlim Lestari) merupakan yang ke 10 kali di dapatkan oleh Nagari Sungai Duo dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan 3 (tiga) tingkatan yaitu Madya, sebagai pembina ProKlim kategori Lestari bersama 34 penerima lainnya di Indonesia.
Selain isu lingkungan, nilai-nilai demokrasi juga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan kemerdekaan tahun ini. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Dharmasraya turut berpartisipasi dalam pawai budaya dengan menyerukan pentingnya menolak politik uang. Hal ini menunjukkan komitmen masyarakat Sungai Duo untuk menjaga integritas pemilu.
Keberhasilan pawai budaya ini tidak lepas dari partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Mulai dari 15 jorong yang ada di Nagari Sungai Duo, perwakilan dari nagari tetangga berbagai kecamatan, hingga sekolah dan lembaga pendidikan, semuanya turut memeriahkan acara ini. Partisipasi yang begitu luas menunjukkan semangat gotong royong dan persatuan yang tinggi di tengah masyarakat Sungai Duo.
Apresiasi Pemerintah
Asisten II, Yefri Naldi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas semangat gotong royong masyarakat dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“Kegiatan kemerdekaan tahun ini mengusung tema Nusantara Baru Indonesia Maju,” ujar Yefri.
Ia menekankan pentingnya menyongsong Ibu Kota Negara baru, pergantian kepemimpinan presiden, serta menuju Indonesia Emas.
Sementara itu, Wali Nagari Sungai Duo, Ali Amran, mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih oleh masyarakatnya.
“Pawai budaya ini merupakan bagian dari pesta rakyat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat Nagari Sungai Duo,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ali Amran mengucapkan terimakasih dan apreseasi kepada Karang Taruna Dharma Bakti Nagari Sungai Duo yang telah sukses menggelar kegiatan ini.
“Alhamdulillah berjalan lancar dan para peserta yang mengikuti pun tertib dan aman,” tungkasnya.
Selanjutnya, Ketua Panitia, Fuad Dhiyaulhaq, berharap agar kegiatan pawai budaya ini dapat terus berlanjut kerena sudah menjadi agenda tahunan.
Fuad menyinggung sumber dana dari kegiatan ini merupakan swadaya dari masyarakat nagari Sungai Duo.
“Kami berharap ke depannya, pemerintah daerah dapat menjadikan acara ini sebagai agenda tingkat kabupaten,” tambahnya.
Baca Juga: HUT ke-79 RI, 169 WBP Lapas Kelas III Dharmasraya Dapat Remisi
Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan serta demokrasi, masyarakat Sungai Duo telah menunjukkan contoh yang baik bagi daerah-daerah lain. Semoga semangat ini terus berkobar dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia. (tnl)
Discussion about this post