Kata hati sudah tidak asing lagi bagi pengguna bahasa Indonesia. Kata ini dapat ditemukan dalam percakapan sehari-hari, terutama di dalam lirik lagu, film, dan berbagai karya sastra lainnya. Kata hati yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia memiliki makna yang berkonteks tentang “perasaan” atau “jiwa” seseorang. Berbagai ungkapan mengenai kata hati yang sering terdengar adalah sakit hati, patah hati, jatuh hati, makan hati, buah hati, hati-hati, dan sebagainya. Sebagian besar lirik lagu bahasa Indonesia yang bertema cinta menggunakan kata hati sebagai diksi, bahkan judulnya, seperti lagu Sakit Hati yang dibawakan oleh Tipe-X, Asmara 2 (Sakit Hati) yang dibawakan oleh Setia Band, Patah Hati yang dinyanyikan oleh Ari Lasso, Disaat Patah Hati yang dibawakan oleh Dadali, dan Jatuh Hati yang dinyanyikan oleh Raisa. Selain dalam konteks yang puitis, kata hati juga dilekatkan pada karakter seseorang. Ungkapan yang sering terdengar adalah baik hati, tidak punya hati, hatinya tulus, hatinya bersih, keras hati, dan sebagainya.
Kata hati juga digunakan dalam bentuk kata ulang yang sering diucapkan oleh masyarakat Indonesia, yaitu hati-hati. Kata ulang hati-hati tergolong dalam jenis kata ulang semu yang memiliki perubahan makna karena berbeda dari makna kata tunggalnya. Secara umum, kata ulang memang memiliki makna tambahan, tetapi masih berkaitan dengan makna kata tunggalnya. Hal ini bisa dilihat dalam contoh kata buku yang diulang menjadi buku-buku. Kata ulang buku-buku memiliki makna “banyak buku” atau “lebih dari satu buku”. Contoh lainnya adalah kekuning-kuningan yang diulang dari kata kuning. Kata ulang kekuning-kuningan memiliki makna “agak kuning”, “sedikit kuning”, atau “menyerupai kuning”. Contoh penggunaannya sering kita dengar dalam ungkapan daun itu merah kekuning-kuningan. Ungkapan ini memiliki makna bahwa warna daun tersebut sesungguhnya adalah merah yang terlihat “sedikit kuning”. Hal serupa juga terjadi dengan kata ulang berimbuhan lainnya, yaitu memanggil-manggil yang diulang dari kata panggil. Kata ulang memanggil-manggil memiliki konteks makna “melakukan panggilan berkali-kali”.
Berbeda dengan contoh-contoh kata ulang di atas, kata ulang hati-hati tidak berkaitan dengan kata tunggal hati. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ulang hati-hati memiliki makna “ingat-ingat; hemat-hemat; waspada”. Makna ini tidak berkaitan dengan penggunaan kata hati yang lebih mengarah pada perasaan atau karakter. Kata ulang hati-hati ini sama dengan kata ulang mata-mata (bermakna “pengintai” atau “detektif”. Kata ulang mata-mata memiliki makna yang berbeda dengan kata mata), oleh-oleh (bermakna “souvenir. Kata ulang ini memiliki makna yang berbeda dengan kata oleh, otak-otak (nama makanan). Kata ulang ini memiliki makna yang berbeda dengan kata otak dan laba-laba (jenis binatang). Kata ulang ini memiliki makna yang berbeda dengan kata laba. Semua kata ulang tersebut memiliki makna yang berbeda dengan kata tunggalnya.
Kembali ke kata hati yang juga termasuk ke dalam kata ulang semu (berubah makna), persoalan kata hati ini ternyata lebih rumit ketika dikaitkan dengan organ tubuh manusia. Kata hati yang dipahami sebagian besar pemakai bahasa Indonesia (terlihat dari penggunaannya di dalam kehidupan sehari-hari) merujuk pada makna yang sama dengan kata heart dalam bahasa Inggris.
Kita sering mendapati berbagai ungkapan asing dengan kata heart yang kemudian dipadankan dalam bahasa Indonesia dengan kata hati, seperti my heart menjadi hatiku dan broken heart menjadi patah hati. Kata heart yang dipadankan dengan kata hati memiliki konteks yang sama, yaitu perasaan yang ada di dalam jiwa manusia. Akan tetapi, ketika dikaitkan dengan organ tubuh, kata heart di dalam bahasa Inggris memiliki wujud yang berbeda dengan hati dalam bahasa Indonesia. Untuk lebih lengkapnya, kita bisa membaca makna kata hati di dalam KBBI, yaitu:
- n Anat organ badan yang berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dalam darah dan menghasilkan empedu.
- n daging dari hati sebagai bahan makanan (terutama hati dari binatang sembelihan)
- n jantung
- n sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dan sebagainya)
- n bagian yang di dalam sekali (tentang buah, batang, tumbuhan, dan sebagainya)
- n sifat (tabiat) batin manusia:
- n apa yang terasa dalam batin
Pada makna yang pertama, ada keterangan n (nomina) dan Anat (anatomi). Jika merujuk dari keterangan makna yang pertama, organ tubuh yang dimaksud adalah liver dalam bahasa Inggris. Lalu, organ manakah yang seharusnya disebut sebagai hati dalam bahasa Indonesia? Jawabannnya adalah jantung. Kata heart dalam bahasa Inggris (yang berkaitan dengan organ tubuh) adalah organ yang sama yang disebut dengan jantung dalam bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, kata hati di dalam KBBI juga bermakna “jantung” pada poin ketiga. Untuk lebih lengkapnya, mari kita cek makna kata jantung yang ada di dalam KBBI. Kata jantung memiliki makna:
- n bagian tubuh yang menjadi pusat peredaran darah (letaknya di dalam rongga dada sebelah atas)
- n sesuatu yang bentuk, atau fungsinya seperti jantung
Pada tahap ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kata heart (organ tubuh) dalam bahasa Inggris dipadankan dengan kata jantung dalam bahasa Indonesia. Berbeda dengan itu, kata liver dalam bahasa Inggris dipadankan dengan kata hati dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, kata hati dalam tuturan sehari-hari masyarakat Indonesia memiliki makna yang menyerupai heart (jiwa) dalam bahasa Inggris. Dengan demikian, kita perlu meluruskan kerumitan persoalan hati ini.
Pertama, kita bisa menarik sebuah hipotesis bahwa kata hati dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan ke dalam kata yang berhomonim. Sebuah kata dikatakan berhomonim jika memiliki makna lebih dari satu seperti kabur (bermakna tidak jelas atau melarikan diri), tanggal (bermakna urutan waktu hari dalam hitungan bulan atau lepas), dan cokelat (bermakna warna dan makanan olahan buah dari pohon kakao). Kata hati juga bisa digolongkan sebagai kata yang berhomonim untuk situasi yang telah dijabarkan sebelumnya. Hal ini disebabkan kata hati merujuk pada dua hal yang berbeda yaitu heart (secara jiwa) dan liver (secara organ tubuh).
Kedua, kata hati dianggap sebagai padanan kata heart karena ada kemungkinan terdapatnya kemiripan bunyi. Persoalan kemiripan bunyi sering terjadi pada kata-kata serapan dari bahasa asing seperti kualitas dari quality, oksigen dari oxygen, dan paspor dari passport. Oleh sebab itu, kata hati dapat dipahami juga memiliki kemiripan bunyi dengan heart dalam bahasa Inggris.
Ketiga, kerancuan wujud hati dalam bahasa Indonesia mempengaruhi penggunaan frasa sakit yang diikuti dengan nama anggota tubuh. Di dalam bahasa Indonesia, kata sakit kerap diikuti dengan anggota tubuh yang mengalami gangguan kesehatan tersebut. Hal ini sangat memudahkan pengguna bahasa Indonesia untuk memahami jenis penyakit yang sedang diderita sebab istilahnya menjadi sederhana. Berbagai kata sakit yang diikuti dengan nama anggota tubuh itu, seperti sakit mata, sakit kepala, sakit perut, dan sakit tenggorokan.
Berdasarkan hal tersebut, kata sakit yang berkaitan dengan dua organ tubuh yang telah disebutkan dalam artikel ini juga mengalami beberapa perubahan. Untuk organ tubuh jantung, masyarakat Indonesia lazim menyebutnya sakit jantung atau serangan jantung yang dalam bahasa Inggris disebut heart attack. Untuk organ tubuh yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai liver kemudian dalam bahasa Indonesia ternyata disebut sebagai hati tidak lazim disebut dengan istilah sakit hati. Frasa sakit hati memang sering dituturkan oleh masyarakat Indonesia, akan tetapi wujud hati yang dimaksud bukanlah untuk organ tubuh. Frasa sakit hati cenderung digunakan untuk rasa sakit yang berkaitan dengan perasaan atau jiwa manusia karena measa kecewa, marah, atau sedih. Oleh sebab itu, untuk merujuk rasa sakit yang berkaitan dengan organ tubuh yang disebut hati adalah sakit lever. Dalam tuturan sehari-hari, istilah tidak bakunya disebut sakit liver. Penyakit ini juga sering disebut hanya dengan kata lever atau liver. Di dalam KBBI, kata lever memiliki makna “n hati: penderita sakit liver tidak boleh makan makanan yang berlemak”.
Setelah kita membahas perbedaan kata jantung dan hati, kita beralih ke salah satu idiom bahasa Indonesia yang justru menggunakan keduanya sekaligus, yaitu jantung hati. Idiom jantung hati di dalam KBBI memiliki makna:
- hati (dalam arti pusat perasaan)
- kekasih; yang tercinta; yang sangat disayangi (anak dan sebagainya).
Contoh ungkapan atau kalimat yang menggunakan idiom ini adalah:
- Dia sangat menderita setelah kehilangan jantung hatinya.
- Kau adalah jantung hatiku. Aku akan melakukan apa pun untuk membahagiakanmu.
Berdasarkan uraian ini, dapat disimpulkan bahwa kata hati sesungguhnya tergolong dalam jenis kata berhomonim karena memiliki dua konteks makna yang berbeda yaitu “perasaan” dan “organ tubuh yang bersinonim dengan kata lever”. Akan tetapi, penggunaan kata hati secara frekuensinya lebih cenderung bermakna perasaan jiwa. Demikianlah uraian tentang sekelumit kata hati. Semoga bermanfaat.
Discussion about this post