Oleh: Roma Kyo Kae Saniro
(Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)
Buka puasa atau iftar merupakan suatu tradisi dalam agama Islam yang dilakukan setiap hari selama bulan Ramadan. Umat Islam berpuasa dari fajar hingga magrib dan membatalkan puasa saat waktu buka puasa pada waktu sebelum magrib. Buka puasa juga biasanya dapat dilakukan bersama-sama dengan keluarga dan teman-teman, baik di rumah maupun di masjid atau tempat lain yang disediakan oleh masyarakat.
Beberapa pakar agama dan budaya telah memberikan pandangan mereka tentang arti dan makna dari buka puasa dalam konteks agama dan budaya. Berikut ini adalah beberapa pandangan pakar mengenai buka puasa. Pertama, Sheikh Abdul Aziz bin Abdullah Al-Sheikh, Grand Mufti of Saudi Arabia, mengatakan bahwa tujuan utama dari berpuasa dan buka puasa adalah untuk mencapai ketakwaan kepada Allah SWT, serta meningkatkan pengendalian diri dan kesabaran. Kedua, Dr. Muhammad Iqbal, seorang filsuf dan penyair Muslim dari India, menggambarkan buka puasa sebagai suatu perayaan yang mengajarkan pengendalian diri, disiplin, dan kesederhanaan dalam hidup. Ketiga, Profesor Clifford Geertz, seorang antropolog budaya Amerika, menganggap buka puasa sebagai suatu ritual sosial yang membantu memperkuat hubungan sosial dan budaya di antara komunitas Muslim. Keempat, Profesor Nasr Hamid Abu Zayd, seorang ahli teologi Islam dari Mesir melihat buka puasa sebagai suatu tindakan yang mengajarkan pengendalian diri, kesabaran, dan rasa empati terhadap orang yang kurang beruntung.
Dalam pandangan Islam, buka puasa memiliki makna spiritual yang penting karena dianggap sebagai suatu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki kualitas hubungan dengan sesama manusia serta lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, buka puasa sering dianggap sebagai suatu kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah buka puasa dapat dilacak kembali ke zaman Nabi Muhammad SAW dan masa awal Islam. Puasa Ramadan pertama kali diperintahkan pada tahun ke-2 Hijriah setelah Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya hijrah dari Mekah ke Madinah. Puasa Ramadan kemudian ditetapkan sebagai salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap umat muslim yang sudah dewasa dan mampu secara fisik dan finansial.
Dalam sejarahnya, buka puasa juga memiliki makna sosial yang penting. Di zaman Nabi Muhammad SAW, buka puasa sering dijadikan sebagai ajang untuk berbagi makanan dengan orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin dan anak yatim. Hal ini menjadi tradisi yang terus berlanjut hingga saat ini, di mana banyak orang yang memanfaatkan bulan Ramadan untuk berbuat kebaikan dan memberikan bantuan kepada sesama. Di Indonesia, tradisi buka puasa juga telah berkembang menjadi sebuah kebiasaan yang penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi umat Islam. Setiap tahun pada bulan Ramadan diisi dengan berbagai acara dan kegiatan yang berkaitan dengan buka puasa, seperti pasar Ramadan, buka puasa bersama, dan acara budaya dan kesenian. Semua ini menunjukkan betapa pentingnya nilai agama, budaya, dan sosial yang terkandung dalam tradisi buka puasa.
Buka puasa bersama menjadi tradisi yang sangat populer di Indonesia pada saat awal-awal masuknya agama Islam ke Nusantara pada abad ke-13. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para tokoh agama atau keluarga kerajaan, di mana mereka membuka puasa bersama-sama dengan masyarakat sekitar. Tradisi buka puasa bersama secara luas mulai berkembang di Indonesia pada abad ke-19 ketika komunitas Muslim mulai tumbuh pesat di berbagai daerah. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang, para pedagang dan masyarakat mulai mengadakan kegiatan buka puasa bersama di masjid atau di tempat-tempat terbuka lainnya.
Pada era kemerdekaan, tradisi buka puasa bersama semakin berkembang dan menjadi lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia. Pemerintah Indonesia bahkan mendukung kegiatan ini dengan mengadakan acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh para pejabat negara dan tokoh agama. Seiring berjalannya waktu, buka puasa bersama telah menjadi sebuah tradisi yang sangat melekat di dalam budaya Indonesia. Kegiatan ini dianggap sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kebersamaan, serta berbagi kebahagiaan dan rezeki dengan sesama. Di samping itu, tradisi buka puasa bersama juga menjadi ajang untuk menghidupkan nilai-nilai sosial, seperti saling berbagi dan peduli terhadap orang lain yang membutuhkan.
Buka puasa di Indonesia memiliki nilai penting dalam kehidupan masyarakat, baik dari segi agama, budaya, maupun sosial. Tradisi ini menjadi momentum untuk meningkatkan kebersamaan, persatuan, dan semangat kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa hal yang terkait dengan buka puasa di Indonesia: 1) Hidangan buka puasa di Indonesia biasanya beragam tergantung dari daerahnya. Beberapa hidangan khas yang biasa disajikan antara lain ketupat, lontong, opor ayam, sate, bakso, tahu dan tempe goreng, kolak, es buah, dan kurma. Di banyak tempat, buka puasa juga diisi dengan makanan ringan seperti kue kering dan minuman manis. 2) Tradisi buka puasa di Indonesia sering diisi dengan salat magrib di masjid atau musala bersama keluarga dan teman-teman. Banyak juga yang mengadakan acara buka puasa bersama di rumah atau di tempat-tempat tertentu seperti masjid atau lembaga sosial. Selain itu, di beberapa tempat juga ada tradisi berbagi makanan dengan orang yang membutuhkan, seperti anak yatim dan fakir miskin. 3) Pasar Ramadan banyak diadakan di berbagai tempat di Indonesia yang menjual berbagai macam makanan khas berbuka puasa, kue kering, minuman, dan barang-barang lainnya. Pasar Ramadan ini biasanya menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh warga yang ingin membeli hidangan untuk buka puasa. 4) Budaya dan kesenian juga diadakan selama bulan Ramadan di beberapa tempat di Indonesia seperti pertunjukan wayang kulit, tari-tarian, dan musik. Hal ini menjadi sarana hiburan dan ajang berkumpul bagi masyarakat setelah berbuka puasa. 4) Nilai sosial juga pada tradisi buka puasa di Indonesia, yaitu mempererat tali persaudaraan, solidaritas, dan kepedulian sosial. Dalam konteks ini, banyak orang yang memanfaatkan bulan Ramadan sebagai waktu untuk berbuat kebaikan, seperti berzakat, bersedekah, dan memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan.
Tidak hanya di Indonesia, tradisi buka puasa bersama juga merupakan tradisi yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadan, termasuk di luar negeri. Setiap negara memiliki tradisi buka puasa yang berbeda-beda, seperti berikut:
- Arab Saudibuka puasa diisi dengan hidangan khas Arab, seperti kurma, kebab, houmous, dan falafel. Setelah berbuka puasa, muslim Arab biasanya pergi ke mesjid untuk salat tarawih.
- Mesirbuka puasa dengan hidangan khas berbuka, seperti foul (kacang Arab), ta’meya (falafel Mesir), dan konafa (makanan penutup yang terbuat dari kue bulat yang diisi dengan keju atau kacang).
- Turkibuka puasa dengan hidangan, seperti çorba (sup), pide (roti datar dengan topping), dan baklava (makanan penutup tradisional Turki).
- Indiabuka puasa dengan hidangan khas, seperti samosa (makanan ringan yang terbuat dari tepung), biryani (nasi dengan bumbu khas India), dan sevai (mi tipis yang terbuat dari tepung beras).
- Amerika Serikat biasanya buka puasa bersama-sama di masjid atau restoran halal dan menyajikan hidangan, seperti kambing panggang, nasi biryani, dan sup ayam.
- Inggrisbuka puasa dengan hidangan seperti kurma, roti nan, kebab, dan hidangan-hidangan India lainnya.
Setiap negara memiliki tradisi dan budaya yang berbeda-beda dalam buka puasa namun semuanya memiliki kesamaan dalam makna spiritual dan sosial dari tradisi ini, yaitu meningkatkan kesadaran dan ketakwaan kepada Allah SWT serta mempererat tali persaudaraan di antara sesama muslim.
Tradisi buka puasa bersama yang kental dapat dikatakan berhenti sejenak ketika seluruh dunia dilanda pandemi Covid-19, bahkan hingga saat ini pemerintah Indonesia masih memberikan imbauan untuk tidak melakukan buka puasa bersama, khususnya di instansi-instansi pemerintahan. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi buka puasa bersama mungkin tidak dapat dilakukan sebebas sebelum pandemi. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, kegiatan buka puasa bersama pun semakin meriah dan menyenangkan. Banyak orang yang memanfaatkan teknologi untuk mengundang keluarga dan teman-teman yang berada di luar kota atau bahkan luar negeri untuk ikut serta dalam kegiatan buka puasa bersama secara virtual. Buka puasa bersama virtual adalah salah satu alternatif yang bisa dilakukan di era digital saat ini, di mana pandemi COVID-19 membatasi pertemuan fisik. Buka puasa bersama virtual bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi video conference seperti Zoom, Google Meet, Microsoft Teams, dan lain sebagainya.
Salah satu keuntungan dari buka puasa bersama virtual adalah bisa mengumpulkan keluarga dan teman-teman yang berada di lokasi yang jauh atau bahkan di luar negeri. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan mudah, tanpa perlu biaya transportasi dan akomodasi. Hal ini tentunya semakin memperkuat nilai kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama muslim di Indonesia. Meskipun buka puasa bersama virtual tidak bisa memberikan pengalaman yang sama seperti pertemuan fisik, namun kegiatan ini masih dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antara keluarga, teman, dan sesama umat Muslim di era digital saat ini.
Akhirnya, buka puasa bersama adalah sebuah tradisi yang tak lekang oleh waktu di Indonesia. Kegiatan ini bukan hanya sebagai momen untuk berbuka puasa bersama namun juga ajang untuk mempererat tali persaudaraan, meningkatkan kebersamaan, serta berbagi kebahagiaan dan rezeki pada sesama. Semoga tradisi ini terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia untuk generasi yang akan datang.
Discussion about this post