
Dharmasraya, Scientia.id – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Sakinah Dharmasraya menggelar kegiatan Pemilihan Duta Batik Kampus STITNU Sakinah Dharmasraya di halaman kampus setempat, Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru, Sabtu (25/10/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Membatik dengan Hati, Merawat Budaya dengan Iman” ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dan mahasiswi perwakilan dari setiap lokal program studi. Sejak pagi, halaman kampus dipadati peserta dan penonton, di mana area tersebut disulap menjadi panggung budaya dengan instalasi batik raksasa dan panggung utama bertema “Batik Nusantara”. Para peserta tampil memukau dengan busana batik bermotif lokal Dharmasraya dan batik nasional.
Acara ini tidak hanya berisi parade dan peragaan busana, tetapi juga dilengkapi dengan sesi kuesioner dan diskusi mendalam tentang nilai filosofis motif batik nasional serta batik tanah Liek khas Dharmasraya. Tujuan utamanya adalah melahirkan duta muda kampus yang akan menjadi ikon dalam mempromosikan batik sebagai identitas budaya daerah, sekaligus mendukung gerakan pelestarian warisan takbenda UNESCO.
Acara dibuka secara resmi oleh Pimpinan STITNU Sakinah Dharmasraya, Lesis Andre, S.Psi., M.Si., yang mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadikan batik sebagai simbol semangat pelestarian budaya.
“Hari ini, kita tidak hanya memilih duta batik, tapi juga memilih masa depan budaya kita. Batik bukan sekadar kain, melainkan cerita leluhur yang terjalin dalam setiap lipatan motifnya simbol ketangguhan, keindahan, dan kearifan lokal Dharmasraya. Melalui kegiatan ini, marilah kita jadikan STITNU sebagai benteng pelestarian warisan Nusantara,” ujarnya.
Senada, Ketua DEMA STITNU Sakinah Dharmasraya, Mamar Yansa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian mahasiswa terhadap budaya bangsa.
“Acara ini bukan sekadar kontes, tapi momentum untuk membangkitkan semangat generasi muda dalam melestarikan batik lokal yang kian terlupakan di tengah arus modernisasi. Kami berharap duta terpilih nantinya bisa menjadi agen perubahan, membawa batik Dharmasraya ke panggung nasional,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Angel Sophia Intan, M.Pd., menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi kampus.
“Kegiatan ini sangat selaras dengan visi kampus kami untuk mengintegrasikan pendidikan dengan pelestarian budaya. Saya bangga melihat antusiasme mahasiswa mengenakan batik motif asli Dharmasraya yang melambangkan harmoni alam dan kehidupan bermasyarakat. Semoga para duta terpilih menjadi simbol intelektualitas dan agen kampanye batik ramah lingkungan,” tuturnya.
Proses penjurian dilakukan oleh tokoh-tokoh penting daerah, di antaranya Ketua Yayasan Sakinah sekaligus Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, S.Pd., M.Si., Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Dharmasraya, Ir. Agusneti, dan Duta Wisata Dharmasraya, Gusvi Narda. Para juri menilai penampilan, wawasan budaya, serta kemampuan komunikasi para peserta.
Pemilihan Duta Batik Kampus STITNU Sakinah Dharmasraya tahun 2025 diharapkan menjadi agenda tahunan yang mampu memperkuat identitas kampus sebagai pusat pengembangan pendidikan berbasis nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Baca Juga: HMI Dharmasraya Gelar LK Satu, Diikuti Mahasiswa dari Berbagai Kampus
Dengan semangat “Membatik dengan Hati, Merawat Budaya dengan Iman,” kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa STITNU Sakinah Dharmasraya siap menjadi garda terdepan dalam pelestarian budaya bangsa. (tnl)








![Anggota DPRD Sumbar, Firdaus saat menutup iven pencak silat di NNagari Ketaping, Padang Pariaman.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/Firdaus-Katapiang-350x250.jpg)

