“Perlindungan dan pemberdayaan nelayan itu sangat penting, baik secara kelompok maupun perorangan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan,” ujar Zalmadi.
Ia menjelaskan, upaya peningkatan kapasitas nelayan harus terus dilakukan, terutama bagi nelayan konvensional. Pemanfaatan teknologi perikanan, termasuk akses informasi cuaca ekstrem secara cepat, menurutnya akan berdampak besar bagi keselamatan dan peningkatan hasil tangkapan.
“Kalau nelayan cepat mendapatkan informasi tentang kondisi laut, mereka bisa lebih aman melaut dan hasil tangkapan pun bisa meningkat. Jadi, kesejahteraan juga akan ikut terdongkrak,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan Zalmadi seiring dengan momentum pengukuhan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Sumatera Barat periode 2025–2030 yang kini dipimpin oleh Irwandi, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Padang.
Zalmadi berharap, dengan kepengurusan HNSI yang baru, sinergi antara organisasi nelayan, pemerintah, dan DPRD dapat semakin kuat. “HNSI punya peran strategis dalam memperjuangkan hak-hak nelayan. Kalau semua pihak saling mendukung, saya yakin nelayan Sumbar bisa lebih sejahtera,” tegasnya.(yrp)