Dalam sambutannya, Yonnarlis menekankan bahwa MTQ bukan hanya sekadar ajang perlombaan untuk mencari yang terbaik, tetapi lebih dari itu, MTQ memiliki makna penting sebagai sarana menanamkan nilai-nilai Islam serta menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan generasi muda.
“MTQ ini bukan hanya soal juara, tetapi bagaimana generasi kita bisa tumbuh dekat dengan Al-Qur’an. Ini adalah langkah konkret membentuk karakter Islami sejak dini,” ujar Yonnarlis.
Lebih lanjut, Yonnarlis menyebut, kegiatan seperti MTQ memiliki dampak positif dalam memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di tengah masyarakat. Ia juga menilai bahwa kegiatan ini mampu menjadi ruang pembinaan bagi anak-anak dan remaja agar terus mengasah kemampuan membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Dengan membaca Al-Qur’an, kita tidak hanya mendapat pahala, tapi juga membentuk kepribadian yang lebih baik. Ini yang perlu kita tanamkan bersama,” tegasnya.
Yonnarlis juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, tokoh agama, dan pemerintah nagari untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan seperti MTQ, agar semangat cinta Al-Qur’an tetap terjaga dari generasi ke generasi.
Sementara itu, pada penutupan MTQ ke-7 ini berlangsung meriah dengan antusiasme warga yang tinggi. Para pemenang dari berbagai cabang lomba mendapat penghargaan, namun semangat kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah tetap menjadi nilai utama dalam kegiatan tersebut. (yrp)