Jumat, 29/8/25 | 04:21 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home EDUKASI

Ancaman Pemanasan Global

Rabu, 21/5/25 | 11:37 WIB
Kutub es mencair. [foto : net]
Kutub es mencair. [foto : net]

Padang, Scientia – Akhir – akhir ini kita sering merasakan cuaca panas yang begitu terik hingga terasa membakar kulit. Tahu kita, apakah kondisi tersebut termasuk kedalam pemanasan global (global warming)? Berikut ulasaannya.

Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan secara signifikan dalam jangka waktu panjang, terutama sejak pertengahan abad ke-20, disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK), ( IPCC – Intergovernmental Panel on Climate Change, AR6 Report, 2021). Menurut buku Climate Change : The Science of Global Warming and Our Energy Future oleh Edmond A. Mathez (2018), pemanasan global adalah manifestasi dari perubahan iklim akibat aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil.

Pemanasan global disebabkan oleh dua faktor, yaitu pertama faktor aktivitas manusia atau Anthropogenic Causes. Di antaranya, pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas untuk energi dan transportasi yang menghasilkan karbon dioksida. Deforestasi yang menyebabkan mengurangi kemampuan bumi menyerap karbon dioksida.

Selanjutnya, industri yang menghasilkan metana (CH₄), dinitrogen oksida (N₂O), dan gas lainnya. Melalui pertanian dan peternakan yang menyumbang emisi metana dari fermentasi enterik ternak.

BACAJUGA

Foto terik matahari. [foto : net]

Enam Nutrisi Yang Diperlukan Tubuh Saat Cuaca Panas

Kamis, 22/5/25 | 08:18 WIB

Faktor kedua disebabkan oleh Gas Rumah Kaca (GRK). IPCC menyatakan gas-gas berikut sebagai penyumbang utama karbon dioksida (CO₂), metana (CH₄), nitrous oxide (NO) dan Gas industri seerti CFCs dan HFCs.

Selain penyebab, pemanasan global juga memiliki dampak bagi kehidupan. Menurut buku Introduction to Modern Climate Change oleh Andrew Dessler (2020) dan jurnal Nature Climate Change, dampak pemanasan global adalah Kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub dan pemuaian air laut. Perubahan pola cuaca ekstrem seperti kekeringan, badai tropis, banjir bandang.

Kemudian, Gangguan terhadap ekosistem dan kepunahan spesies. Penurunan produktivitas pertanian dan krisis pangan. Ancaman terhadap kesehatan manusia seperti meningkatnya penyakit akibat cuaca panas dan penyebaran penyakit tropis.

Meskipun demikian, terdapat dua cara untuk mengatasi keberlangsungan pemanasan global. Pertama, mitigasi dengan mengurangi emisi (GRK) melalui transisi ke energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, hidro (IEA, 2022). Efisiensi energi dan pengurangan penggunaan energi berbasis fosil. Reforestasi dan pelestarian hutan. Perubahan pola konsumsi seperti kurangi daging merah, konsumsi lokal. Serta Transportasi rendah emisi seperti kendaraan listrik, transportasi publik.

Di samping itu, cara mengatasi pemanasan global juga dapat dilakukan dengan Adaptasi, yaitu menyesuaikan diri dengan dampak. Caranya dengan membuat infrastruktur tahan iklim seperti tanggul, drainase modern. Sistem pertanian tahan iklim dan pemetaan risiko bencana. Terakhir, pendidikan dan kampanye publik tentang perubahan iklim, (UNFCCC, World Bank Climate Action Report, IPCC AR6).(Rai)

Tags: Cuaca panasGerakan Rumah KacaPemanasan global
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Inflasi dan Cara Mengatasinya

Berita Sesudah

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Berita Terkait

Negara ini Hapus Pajak Buku demi Tingkatkan Minat Baca Remaja

Negara ini Hapus Pajak Buku demi Tingkatkan Minat Baca Remaja

Rabu, 27/8/25 | 12:21 WIB

Jakarta, Scientia.id - Pemerintah Denmark mengambil langkah berani dengan menghapus pajak penjualan buku, setelah data OECD menunjukkan seperempat remaja berusia...

Ngeri! Bocah 13 Tahun Tewas Usai Lahap 3 Bungkus Mie Instan Mentah

Ngeri! Bocah 13 Tahun Tewas Usai Lahap 3 Bungkus Mie Instan Mentah

Selasa, 26/8/25 | 21:02 WIB

Jakarta, Scientia.id - Kebiasaan aneh makan mie instan mentah sebagai camilan ternyata bisa berujung maut. Seorang bocah laki-laki berusia 13...

Belut Itu Ular atau Ikan? Jawabannya Bikin Banyak Orang Keliru

Belut Itu Ular atau Ikan? Jawabannya Bikin Banyak Orang Keliru

Selasa, 26/8/25 | 10:05 WIB

Padang, Scientia.id - Bentuk tubuh belut yang panjang dan licin sering bikin orang keliru mengira hewan ini masih ada hubungannya...

Nenek 116 Tahun Resmi Jadi Orang Tertua di Dunia, Rahasianya Ternyata Sederhana

Nenek 116 Tahun Resmi Jadi Orang Tertua di Dunia, Rahasianya Ternyata Sederhana

Minggu, 24/8/25 | 05:51 WIB

Jakarta, Scientia.id - Guinness World Records resmi menobatkan Ethel Caterham, perempuan asal Hampshire, Inggris, sebagai orang tertua di dunia setelah...

Dosen Muda ITB Asal NTT Masuk Daftar Ilmuwan Top 2 Persen Dunia

Dosen Muda ITB Asal NTT Masuk Daftar Ilmuwan Top 2 Persen Dunia

Sabtu, 23/8/25 | 12:04 WIB

Jakarta, Scientia.id - Di usia 32 tahun, Grandprix Thomryes Marth Kadja telah menorehkan prestasi membanggakan. Dosen muda Institut Teknologi Bandung...

Guru dengan Gaji Fantastis, Ada yang Tembus Rp2,3 Miliar Setahun! Di Mana Saja?

Guru dengan Gaji Fantastis, Ada yang Tembus Rp2,3 Miliar Setahun! Di Mana Saja?

Jumat, 22/8/25 | 20:14 WIB

Jakarta, Scientia.id - Gaji guru di berbagai negara berbeda-beda, tergantung regulasi, jenjang pendidikan, hingga pengalaman. Namun, laporan terbaru menunjukkan bahwa...

Berita Sesudah
Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

Dr Ria Febrina Isi Kegiatan Linguist Speak-Ngaji Linguistik edisi ke-10, Bahas Soal Linguistik Korpus

POPULER

  • Kominfo Dharmasraya Diduga Jadi Biang Kegaduhan Soal Pembahasan Asistensi APBD-P 2025

    Kominfo Dharmasraya Diduga Jadi Biang Kegaduhan Soal Pembahasan Asistensi APBD-P 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukittinggi Didorong Jadi Kota Beradat, Berbudaya, dan Ramah Pejalan Kaki

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 401 PPPK di Pesisir Selatan Resmi Dilantik, Bupati Ingatkan Jangan Gadaikan SK ke Bank

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Solok Tutup Safari Berburu Hama, Dorong Perlindungan Pertanian dan Silaturahmi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Buzzer, Kominfo, dan Tensi Politik Dharmasraya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pelaku Narkoba Ditangkap, Rekonstruksi Peredaran Sabu di Bukittinggi Terungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024