![Sekretaris Dinas Kebudayaan Sumbar, Yayat Wahyudi. [foto : sci/yrp]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/05/IMG202505071208462.jpg)
Padang, Scientia – Dinas Kebudayaan Provinsi Sumater Barat terus menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya daerah melalui serangkaian program kerja yang beragam dan menyentuh berbagai aspek. Hal itu tertuang dalam paparan program kerja dinas yang mencakup inventarisasi warisan budaya tak benda (WBTP), penguatan cagar budaya, hingga pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang seni dan budaya.
Sekretaris Disbud Sumbar, Yayat Wahyudi mengatakan, pertama yang akan dilakukan adalah pendataan warisan budaya tak benda. Saat ini pihaknya tengah berupaya mengidentifikasi dan mendokumentasikan seluruh kekayaan budaya tak benda yang dimiliki daerah.
“Sampai tahun 2024 kita telah menetapkan sekitar 112 WBTB. Untuk 2025 akan diusulkan sekitar 50 lebih dan kita tengah melengkapi administari dan dokumen yang dibutuhkan,” ujar Yayat Wahyudi saat ditemui Scientia di Kantornya.
Kedua, Disbud Sumbar tengah melakukan pemeringkatan cagar budaya peringkat provinsi. Hingga saat ini telah dilakukan pembentukan tim ahli untuk merekomendasikan penetapan cagar budaya peringkat provinsi yang telah diusulkan oleh kabupaten dan kota.
“Untuk tahun ini pemeringkatan tingkat provinsi belum masuk usulan dari kabupaten dan kota. Sedangkan untuk pemeringkatan secara nasional audah masuk dua usulan, yaitu Candi Pulau Sawah di Dharmasraya dan Makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Padang Pariaman,” sebutnya.
Semangat pelestarian tradisi juga tercermin dalam dukungan Disbud terhadap kegiatan Alek Nagari untuk mengangkat tradisi dan upacara adat yang merupakan karakteristik daerah. Dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan alek nagari di Kecamatan Pauh, Kota Padang pada Juni mendatang.
“Tidak haya itu, kita juga berikan peningkatan kapasitas terkait pasambahan bagi pelaku budaya dan generasi muda,” sampainya.
Untuk kegiatan pengembangan, kata Yayat, tahun ini pihaknya melakukan beberapa festival kesenian. Kegiatan ini berfokus pada penyelenggaraan dan tata kelola sanggar seni di daerah setempat.
“Tahun ini Disbud Sumbar memiliki 10 kegiatan featival. Beberapa dari tiu telah dilaksanakan dan ada juga yang akan dilakukan kedepannya,” katanya.
Lebih lanjut, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor seni, akan diadakan program sertifikasi tenaga kesenian pembatik dan penghias pengantin. Program ini diharapkan dapat melahirkan tenaga ahli yang kompeten dan berdaya saing.
Kemudian untuk kegiatan pembinaan, Disbud Sumbar akan melakukan bimtek dan peningkatan kapasitas ninik mamak dan bundo kandung. tentang akar budaya juga menjadi perhatian. Disbud Sumbar berencana menggali lebih dalam sejarah adat dan nilai tradisi melalui berbagai kajian dan penelitian.
“Serta memperkenalkan kajian tentang Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (abs-sbk) bagi generasi muda di rantau dan daerah,” tuturnya.
Dalam upaya pengembangan seni dan budaya secara terstruktur, UPTD Taman Budaya dan Museum Adityawarman akan menjadi pusat kegiatan yang dinamis. Beberapa kegiatan di antaranya yaitu workshop, seminar kesenian, pagelaran dan festival.
“Beberapa waktu kedepan akan dilakukan Bimtek dan workshop teater di taman budaya. Serta pagelaran dan festival yang bertujuan untuk penguatan tata kelola sanggar dan teknis berkesenian bagi pelaku budaya,” ungkapnya.
Apresiasi terhadap para pelaku budaya yang telah berjasa juga menjadi agenda penting. Dinas Kebudayaan berencana memberikan penghargaan kepada maestro budaya pada tanggal 1 Oktober mendatang. Selain itu, juga akan digelar Pekan Kebudayaan Daerah sebagai wadah ekspresi dan apresiasi terhadap seluruh kekayaan budaya daerah.
Selanjutnya, sektor permuseuman juga tak luput dari perhatian. Dinas Kebudayaan memiliki program terkait pengelolaan dan pelestarian serta perbaikan koleksi museum.
“Kegiatannya berupa pameran temporer untuk menarik minat masyarakat. Serta melakukan kajian terhadap koleksi museum yang akan dipamerkan melalui pameran temporer,” lanjutnya.
Selanjutnya, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, akan diadakan lomba cerdas cermat museum. Kemudian juga akan digelar festival Sepak Rago, lomba lukisan rumah gadang Gajang Padati. Terakhir, Dinas Kebudayaan juga berupaya meningkatkan sarana dan prasarana museum seperti taman layanan digital. (yrp)