Padang Panjang, Scientia.id – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang wilayah Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu (19/4). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tidak berpotensi tsunami.
Kepala Statiun Geofisika Padang Panjang, Suadi Ahadi, menjelaskan bahwa gempa bersumber dari aktivitas Sesar Sianok dan termasuk dalam kategori gempa dangkal.
“Episenter gempa terletak di darat, pada koordinat 0.44° LS dan 100.45° BT, atau sekitar 6 kilometer timur laut Padang Panjang, dengan kedalaman 10 kilometer,” ujar Suaidi.
BMKG, mencatat guncangan gempa dirasakan cukup kuat di beberapa daerah, termasuk Padang Panjang, Bukittinggi dan kabupaten Agam, dengan intensitas III – IV MMI. Warga melaporkan getaran terasa nyata di dalam rumah, serta suara pintu dan jendela yang berderak.
Sementara itu, Skala II – III MMI tercatat di Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman dan Batusangkar. Getaran dirasakan sebagian masyarakat, terutama pada benda-benda ringan yang tergantung.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa.
BMKG menyatakan bahwa hingga pukul 21.09 WIB belum terpantau adanya gempa susulan. Meski demikian, masyarakat dihimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa lanjutan.
BMKG menghimbau warga agar tetap tenang tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh.
Baca Juga: Terancam Sesar Sianok, Disperkimtan Sumbar Gelar Seminar Hadapi Bencana Gempa dan Longsor
“Pastikan bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk dan akses informasi resmi hanya di kanal BMKG,” tegas Suaidi. (tmi)