Dharmasraya, Scientia.id – Kisah inspiratif datang dari Digo Alfares, seorang pemuda kelahiran Jorong Pasar Lama, Nagari Empat Koto Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya. Anak pertama dari pasangan Oldi dan Fitri Yeni ini berhasil mewujudkan mimpinya menjadi seorang anggota Polisi Militer (PM).
Masa kecil Digo tidaklah mudah. Ia kehilangan ayahnya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, berkat kasih sayang dan dukungan ibunya, Digo tetap melanjutkan pendidikannya hingga tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Semasa sekolah, Digo juga aktif dan berprestasi, bahkan pernah menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih tingkat Kabupaten Dharmasraya.
Setelah lulus SMA, Digo memilih untuk bekerja demi meringankan beban ibunya yang bekerja serabutan. Ia bekerja mengantarkan air galon menggunakan sepeda motor, dengan upah Rp 2.000 per galon. Sejak ayahnya meninggal, Digo juga mengambil peran sebagai kakak sekaligus ayah bagi adik perempuannya.
Titik balik kehidupan Digo terjadi ketika Koramil 03 Pulau Punjung membuka pembinaan bagi calon prajurit TNI AD. Ia bergabung dalam pelatihan tersebut dengan dukungan penuh dari tempat kerjanya. Meski sempat diragukan oleh sebagian orang karena latar belakangnya sebagai anak desa tanpa modal dan koneksi, Digo tetap yakin dengan bekal keyakinan kepada Tuhan.
“Tapi saya selalu meyakini, dalam diri saya, saya juga memiliki Bekingan, yakni Allah,” ujar Diga Alfares, Selasa (15/4/2025).
Digo berpegang pada prinsip bersyukur, ikhlas, berpikir positif, dan berbuat baik. Dengan modal seadanya untuk makan dan transportasi, ia mengikuti seleksi penerimaan TNI AD. Berkat doa ibunya dan dukungan orang-orang di sekitarnya, Digo akhirnya dinyatakan lulus.
Kabar kelulusan Digo disambut haru dan mengemparkan masyarakat Nagari Empat Koto. Dedi Stendi, seorang Kepala Korong Pasar Lama, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian Digo.
“Sejak kecil di tinggal oleh seorang ayah, tinggal di gubuk yang kecil, itupun ngontrak pekerjaan ibu hanya serabutan. Tukang cuci pakai saja (Londry manual ). Sekarang sudah menjadi Polisi militer,” terang Dedi Stendi.
Dedi Stendi menambahkan bahwa perjalanan Digo membuktikan bahwa kesuksesan tidak selalu bergantung pada materi, melainkan pada keyakin.
Baca Juga: Kisah Sukses Petani Organik di Bukit Gompong
“Perjalanan Digo ini menjadi inspirasi serta membuktikan tidak semuanya dengan uang. Dengan modal keyakinan, ketekunan, dan ketaatan, insyaallah tidak ada kata tidak mungkin. Cobalah ikut, belajarlah dari perjalanan Digo Alfares,” tutup Dedi Stendi. (tnl)