Padang, SCIENTIA – Kerjasama penandatanganan MoU Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kepolisian Daerah (Polda) dalam penyelesaian persoalan pidana dengan mengutamakan cara restorative justice merupakan langkah strategis dalam membina generasi anak muda di Sumatera Barat (Sumbar).
Duta Pariwisata Provinsi Sumbar di luar Negeri, H.R.H Prince Mohd Ramzi Bin Ibrahim mengatakan, momen tersebut menjadi momen penting bagi Ninik mamak (pemuka adat) Minangkabau untuk berperan aktif dalam membina anak kemenangan.
“Ninik Mamak harus mengambil peran, karena mereka lebih tahu bagaimana situasi dan kondisi anak kemenakan di daerah masing-masing,” katanya, Minggu (13/4).
Ramzi yang juga sekaligus Duta untuk SFSUNFO UNITED NATIONS/PBB ini yakin, apabila peran ninik mamak berfungsi secara maksimal, program pemerintah dalam mewujudkan Generasi Emas 2045 akan mudah tercapai.
Anak Ranah Minang yang telah sukses di luar negeri ini mendorong Ninik Mamak di Sumbar harus pertama mewujudkan program tersebut.
LKAAM Sumbar menjalin kerjasama penandatanganan MoU dengan Polda Sumbar, Kapolres dan Kapolresta di Sumbar dalam penyelesaian persoalan pidana dengan mengutamakan cara restorative justice.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani langsung Ketua Umum LKAAM Sumbar, kabupaten dan kota serta Kapolda Sumbar dan Kapolres, Kapolres se-Sumbar, di Auditorium Universitas Negeri Padang (UNP).
“Program tersebut salah satunya sebagai upaya untuk mengembalikan fungsi Ninik Mamak,” kataKetua Umum LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar kepada awak media.
Duta Pariwisata Provinsi Sumbar di luar Negeri, H.R.H Prince Mohd Ramzi Bin Ibrahim hadir dalam acara tersebut diundang secara khusus LKAAM Sumbar. Usai acara, Ramzi bertolak ke Manchester, United Kingdom untuk menghadiri kegiatan penting lainnya. (hyu)