Pariaman, Scientia.id – Kisah pilu Fitri, seorang ibu tunggal yang tinggal di bekas kandang puyuh bersama anaknya di desa kampung Gadang, Padusunan Kota Pariaman, akhirnya mendapat perhatian Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Ruseimy.
Fitri harus menghadapi cobaan berat setelah berpisah dengan suaminya. Saat mencoba kembali ke rumah orang tua, ia justru diusir oleh keluarganya. Tanpa tempat tinggal, ia terpaksa menatap di bekas kandang puyuh yang jauh dari kata layak, dengan kondisi bangunan yang rapuh dan minim penerangan.
Selama ini, Fitri mengandalkan bantuan dari tetangga untuk bertahan hidup. Kisah perjuangannya akhirnya sampai ke telinga Wagub Sumbar, yang langsung turun tangan untuk memberikan bantuan.
Melihat kondisi tempat tinggal Fitri yang memprihatinkan, Vasko mengambil langkah konkret dengan mengalokasikan dana sebesar Rp25juta untuk merenovasi rumahnya. Bantuan tersebut tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga mencakup bahan bangunan yang akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar dan kota Pariaman.
“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Kami akan membantu agar ibu Fitri dan anaknya bisa tinggal di tempat yang lebih nyaman dan aman,” ujar Vasko saat mengunjungi kediaman Fitri, Senin (17/3).
Renovasi rumah Fitri akan melibatkan tenaga kerja dari baznas untuk memastikan proses berjalan lancar dan hasilnya layak huni.
Bantuan ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi Fitri dan anaknya, memberikan mereka tempat tinggal yang aman dan layak. Keputusan cepat Wagub Sumbar menunjukkan pentingnya kepedulian pemimpin dalam menangani masalah sosial secara langsung.
“Sebagai pemimpin, empati dan tindakan nyata adalah kunci dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Kita tidak bisa hanya bicara, tetapi harus bertindak cepat,” tegas Vasko.
Baca Juga: Dukung Pembangunan Masjid, Wagub Vasko Ruseimy Salurkan Bantuan Rp50 Juta
Langkah ini juga menjadi bukti bahwa Sinergi antara pemerintah dan Baznas dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Safitri menjadi pengingat bahwa dibalik angka kemiskinan, ada individu yang berjuang untuk bertahan hidup dan membutuhkan perhatian serta bantuan konkret. (Adpsb)