Negeri Pertiwi
Oleh: Nada Aura Syakilla
Di laut biru dan tanah yang subur
Negeri pertiwi berdiri teguh
Di bawah langit yang sendu
Politik berkeliru janji janji bertebaran
Kursi-kursi jabatan jadi rebutan
Rakyat diyakinkan dengan janji-janji manis
Saat pemilu mendekat pelan
Suara rakyat terlupakan
Mereka bicara tentang keadilan
Di ruang sidang mereka membahas tentang negara
Namun di luar, rakyat bertanya
Mana kesejahteraan dan keadilan yang kau bawa?
Korupsi ada di mana mana, susah terhenti
Seperti api yang sulit untuk di padamkan
Ada orang yang jujur dan ada orang peduli
Namun tertindas
Wahai pemimpin dan wakil rakyat
Jangan jadikan rakyat arang.
Tegakkanlah keadilan
Jangan biarkan negeri kita ini hilang.
Duri di Balik Janji
Oleh: Nada Aura Syakilla
Kata manis yang kau ucap di hati
Seperti angin lembut di musim pagi
Namun kini terasa getir dan hampa
Karena di balik janji kau sisipkan dusta.
Kau menjauh tanpa kata
Meninggalkan jejak luka yang sangat mendalam
Di mana tawa yang dulu kita cipta?
Kini hanya bayang-bayang kelam.
Kau sembunyikan pisau di balik senyum
Menusuk perlahan tanpa peringatan
Kepercayaan yang dulu utuh dan teguh
Kini berserak hancur tak beraturan
Namun, dari pengkhianatan ini
Aku belajar untuk bangkit kembali
Meski luka menyisa dalam hati
Kau takkan lagi menghancurkan diri ini
Percakapan Tanpa Kata
Oleh: Nada Aura Syakilla
Ada rindu yang tak terucap
Hanya tertahan dalam tatapan mata
Seperti hujan yang ingin jatuh
Menunggu langit menangis lebih dulu
Kita duduk berhadapan
Tapi tidak ada sepatah kata yang terucap
Di antara kita, kata-kata sudah habis
Yang tersisa hanyalah ruang kosong
Namun hati ini tetap berbisik
Meski tak mendengar
Menunggu dalam Sunyi
Oleh: Nada Aura Syakilla
Di tengah kesunyian
Aku berdiri dengan penuh harapan
Menghitung waktu dengan setiap menitnya
Menunggu hadirmu dalam kesunyian malam
Rindu melukis bayangmu
Mengiringi detik demi detik yang berlalu
Namun kita masih di pisahkan oleh jarak
Di antara bulan yang berkelip sendu
Setiap hembusan angin membawa namamu
Menyentuh hati yang sangat pilu dengan kerinduan
Namun aku tetap teguh di sini
Dalam kesunyian menanti tiada henti
Doa yang kuselipkan di setiap malam
Semoga angin menyampaikannya kepadamu
Bahwa di sini ada cinta yang setia menanti
Menunggu waktu mempertemukan kita
Hingga kita tak lagi berjarak
Dan pelukan tak lagi bayangmu
Aku tetap di sini menantimu
Untuk kembali kepadaku
Biodata Penulis :
Nada Aura Syakilla adalah seorang mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas yang senang menulis puisi.