Magelang, Scientia.id – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah memanfaatkan kekayaan kuliner Minangkabau sebagai alat diplomasi dalam Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Senin (24/2). Melalui jamuan makan malam dengan hidangan khas masakan Padang, Mahyeldi berhasil menciptakan suasana akrab yang mempererat hubungan antar pimpinan daerah dari berbagai wilayah Indonesia.
Hadir dalam jamuan tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang tampak menikmati kelezatan rendang, dendeng batokok, gulai tunjang, kalio daging. Mahyeldi menyampaikan bahwa masakan Padang tidak sekadar soal cita rasa, tetapi juga mengandung filosofi mendalam tentang kebersamaan dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga simbol kebersamaan, keberanian, dan gotong royong. Seperti dalam masakan Minang, semua bumbu berpadu harmonis tanpa ada yang mendominasi. Begitu pula cara hidup masyarakat kami,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi berharap melalui jamuan ini, komunikasi antar kepala daerah semakin erat, sehingga dapat membuka peluang kerja sama di berbagai sektor, mulai dari pembangunan, investasi hingga inovasi pelayanan publik.
Disisi lain, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda mengungkapkan kekagumannya terhadap sajian yang dihidangkan.
“Masakan Padang Luar biasa, bukan hanya menggugah selera tetapi juga penuh nilai budaya. Saya merasa beruntung bisa merasakan pengalaman ini,” ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Mahyeldi Tegaskan Dukungan Pemprov Sumbar dalam Reforma Agraria
Selain mempererat hubungan antar kepala daerah, diplomasi kuliner ini juga menjadi ajang promosi kekayaan budaya Sumbar di tingkat nasional. Mahyeldi berharap, inisiatif ini dapat menginspirasi daerah lain untuk menggunakan budaya dan kuliner sebagai sarana membangun kerjasama yang lebih erat. (Adpsb)