Firdaus Isi Agenda Reses dengan Agenda Pelatihan Literasi Digital

Padang Pariaman, Scientia,id – Anggota Fraksi PKB DPRD Sumbar, Firdaus fasilitasi personel Humas sejumlah sanggar seni di Padang Pariaman pengetahuan tentang literasi digital pada reses perorangan di masa sidang kedua tahun 2024/2025, Ahad (22/2/2024).

Empat orang narasumber dihadirkan untuk membuka cakrawala para penggiat seni tentang pentingnya memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam mempromosikan kebudayaan dan kesenian.

“Kehadiran Teknologi Informasi dalam aktivitas keseharian kita, sudah tidak bisa dielakan lagi. Karenanya, kita harus memanfaatkan kemajuan teknologi ini, bukan malah dihanyutkan oleh berbagai fasilitas yang tersedia di dunia maya itu,” ungkap Firdaus.

BACAJUGA

Ketua DPW PKB Sumbar: Tambahan Kuota Bio Solar Harus Diawasi Ketat, Jangan Sampai Dikuasai Mafia BBM

Sabtu, 11/10/25 | 16:25 WIB

PKB Dharmasraya Dampingi PLN Survei Rumah Warga untuk Program Listrik Gratis

Jumat, 10/10/25 | 19:17 WIB

Hal itu disampaikan Ketua PKB Sumatera Barat ini, saat memberikan sambutan pada kegiatan reses perorangan yang digelar di aula SMPN 1 VII Koto Sungai Sariak, Kecamatan Nan Sabaris, Kabupaten Padang Pariaman.

Dalam pelatihan sehari penuh itu, 4 orang pemateri dihadirkan memberikan pencerahan pada 80 orang personel Humas berbagai jenis sanggar seni seperti silat, tari, tambua tansa dan lainnya.

Pertama, pemimpin redaksi valoranews.com, Al Imran yang memaparkan fenomena “Gen Z dan Media Sosial.” Kemudian, pemimpin redaksi scientia.id, Rudi Antono yang menerangkan tentang “Pentingnya Menyusun Narasi Standar Jurnalistik di Media Sosial.”

Lalu, juga dihadirkan Dosen Fotografi dan Videografi ISI Padang Panjang, Ivan Saputra yang menerangkan cara “Membuat Konten Video Berkualitas dengan HP” serta Dosen Pariwisata ISI Padang Panjang, Muhammad Fadhli yang menjelaskan potensi “Menjadi Pasukan Digital.”

Pemimpin redaksi Scientia.id, Rudi Antono menyatakan konten positif dan mendidik yang dihasilkan penggiat seni, mesti disertai dengan narasi yang ditulis secara standar jurnalistik. Yakni mengikuti kaedah penulisan 5W plus 1 H.

Baca Juga: Anggota DPRD Sumbar Firdaus : Koa Bagian Budaya Kita

“Konten dan narasi yang berkualitas, akan meningkatkan literasi dan apresiasi masyarkat akan budaya dan seni kita yang jika tak dipertahankan, akan hilang ditelan kemajuan zaman,” terangnya. (*)