Padang, SCIENTIA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk memitigasi bencana dengan menabur delapan ton garam di wilayah Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (22/1).
OMC ini dilakukan dengan cara penyemaian atau menabur garam di atas awan yang ditargetkan dengan menggunakan pesawat. Tujuannya untuk mempercepat terjadinya hujan, mengalih posisi turunnya hujan, atau mengurangi intensitas hujan.
“Operasi Modifikasi Cuaca ini kita lakukan di seluruh wilayah Sumatera Barat,” kata Direktur Operasi Modifikasi Cuaca BMKG, Endarwin di Padang, Selasa (22/1).
Kendati demikian, delapan ton garam yang ditaburkan ini ditargetkan di daerah yang paling rawan terjadinya bencana banjir, banjir bandang, dan longsor. Dengan harapan OMC bisa mengurangi risiko terjadinya bencana alam.
“OMC ini kita lakukan hari ini hingga 23 Januari 2025 nanti, tapi waktunya bisa diperpanjang jika kondisinya memungkinkan,” terang Endarwin.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Rudy Rinaldy menyambut baik OMC yang diinisiasi BMKG ini. Ia berharap, OMC ini bisa mengurangi intensitas hujan di daerah rawan bencana.
“Hujannya teralihkan, sehingga bisa mengurangi dampak atau risiko terburuk yang kemungkinan terjadi, apalagi prediksi BMKG hingga sepekan ke depan secara merata wilayah Sumatera Barat diguyur hujan,” ujarnya.
Menurutnya, kendati memiliki tingkat kerawanan yang berbeda, namun hampir seluruh daerah Sumbar sangat rawan bencana alam. Terutama wilayah Kota Padang, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Mentawai, Tanah Datar, Agam, hingga Pasaman dan Pasaman Barat. (hyu)