Bukittinggi, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pemuda dan Organisasi Kepemudaan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2024, Kamis-Sabtu (5-7/12).
Kepala Bidang Pemuda Padang Pariaman, Ali Usman menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas para pemuda, baik dalam ranah personal maupun organisasi.
“Kami berharap latihan ini mampu membekali para pemuda dengan keterampilan merelakan agar mereka mampu bersaing dengan Pemuda lainnya, sekaligus memperkuat peran mereka dalam membangun Padang Pariaman,” ujar Ali Usman.
![Foto John Kenedy Azis (kiri) dan Rahmat Hidayat (kanan). [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2024/11/IMG-20241128-WA0000-120x86.jpg)
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya pemuda untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
Wakil Bupati Padang Pariaman, Rahmang turut hadir membuka acara tersebut dan memberikan arahan kepada peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran KNPI sebagai wadah strategis bagi pemuda untuk menyatukan ide dan gagasan.
“KNPI adalah tempat dimana Pemuda bisa berbagi pandangan, merancang solusi dan menggerakkan perubahan. Melalui organisasi ini Pemuda Padang Pariaman dapat menjadi agen perubahan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Rahmang.
Ia juga mengajak para pemuda untuk terus memperkokoh semangat kebersamaan dan membangun kolaborasi yang kuat.
“Dalam membangun daerah, diperlukan sinergi antara individu dan organisasi. Pemuda yang memiliki kapasitas unggul dan mampu bekerja sama akan menjadi pilar utama dalam pembangunan daerah kita,” tambah Rahmang.
Pelatihan ini terdiri dari 45 orang pemuda dari Kabupaten Padang Pariaman dan menghadirkan narasumber berpengalaman dari berbagai bidang, dengan fokus utama pada pengembangan kapasitas kepemimpinan dan wawasan kebangsaan.
Baca Juga: Partisipasi Pemilih Pilkada Pariaman Ditargetkan Capai 80 Persen
Peserta didorong untuk aktif dalam sesi diskusi dan latihan praktik sehingga mereka dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan di organisasi mereka. (tmi)
