Senin, 30/6/25 | 12:24 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Relasi Kohesi dan Fungsinya dalam Wacana

Senin, 09/9/24 | 09:10 WIB
Oleh: Elly Delfia (Dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

Saat menulis kalimat menjadi sebuah paragraf yang dapat membentuk sebuah wacana (teks), kita perlu memperhatikan relasi kohesi. Relasi kohesi berfungsi untuk membuat hubungan antara kalimat-kalimat dalam wacana menjadi padu dan tidak berantakan. Kohesi ada ketika interpretasi beberapa unsur atau elemen dalam wacana bergantung pada elemen lain (Halliday dan Hasan, 1976).

Kohesi didefinisikan sebagai cara kebahasaan yang dilakukan untuk membuat sebuah teks atau wacana menjadi suatu kesatuan yang padat dan utuh (Baskoro, 2015). Kohesi juga merupakan hubungan bentuk berupa kepaduan antarunsur pembanguan kalimat. Sebuah kohesi diikuti oleh koherensi. Koherensi merupakan hubungan makna atau hubungan semantis berupa kerapian, kenyataan, gagasan, fakta, dan ide dalam untaian kalimat logis (Baryadi, 2002; Mulyana, 2020).

Hubungan kohesi dan struktur linguistik dinyatakan sebagai hubungan apa pun yang ada pada sebuah teks meliputi hubungan apa pun yang ada di antara bagian-bagian teks, seperti hubungan antarkalimat, paragraf, atau dialog. Hubungan tersebut bukanlah hubungan struktur dalam artian biasa, tetapi hubungan bagian kalimat atau klausa yang berupa hubungan struktur sebagai pemersatu teks. Bagian-bagian dari sebuah kalimat atau klausa jelas berkoherensi satu sama lain dari segi struktur. Oleh sebab itu, struktur menampilkan tekstur atau seluruh unsur-unsur struktur yang mencerminkan kesatuan internal dan memastikan bahwa seluruhnya mengekspresikan bagian dari keseluruhan teks (Halliday dan Hasan, 1976).

Ada dua bentuk kohesi, yaitu kohesi leksikal dan kohesi gramatikal. Kohesi leksikal disebut dengan tautan yang menghubungkan unsur-unsur leksikogramatika yang meliputi repetisi (pengulangan), sinonim/antonim (persamaan/berlawanan), hiponim/kohiponim (superordinat (umum) dan subordinat (khusus)), 4. meronim/komeronim (keseluruhan dan bagian), serta kolokasi (penggunaan kata bersamaan). Kohesi gramatikal diciptakan melalui empat cara, yaitu referensi, substitusi, elipsis, konjungsi, dan organisasi leiksis (Halliday dan Hasan, 1976).

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Syarat Sebuah Paragraf yang Ideal

Minggu, 22/6/25 | 20:22 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Kohesi leksikal juga dinyatakan sebagai kohesi yang terbentuk dari hubungan semantis antara leiksis yang satu dan leiksis berikutnya, sedangkan kohesi gramatikal merupakan gambaran semantis berbagai unsur gramatika yang terhubung satu sama lain (Wiratno, 2018). Leiksis yang dimaksud dalam kohesi leksikal adalah leiksis atau kata utama, seperti nomina, verba, adverbia, bukan leiksis struktural (structural items), seperti preposisi, kata sandang, kata hubung, dan kata bantu.

Apabila hubungan leiksis dalam sebuah teks atau wacana direntang, hubungan ini akan membentuk tautan leksikal atau lexical strings yang merangkaikan hubungan makna secara repetisi, sinonim, antonim, meronimi, komeronimi, hiponimi, dan kohiponim (Martin, 1990). Hubungan makna yang demikian secara ideasional dapat menentukan cakupan pengetahuan yang dibicarakan di dalam teks dan secara tekstual dapat menentukan kekohesian teks. Khususnya mengenai kohesi leksikal, kekohesian tidak saja penting dalam menyokong kekoherensian, tetapi juga berkaitan erat dengan proses penciptaan dan penginterpretasian teks oleh pembaca dalam hubungannya dengan kohesi dan makna teks secara keseluruhan (Hoey, 2005).

Kohesi mendukung kekoherensian dalam sebuah wacana. Kohesi memengaruhi cara pembaca mempersepsi leiksis dan klausa/kalimat dalam bentuk proposisi-proposisi yang saling berkaitan. Bagian terpenting dari kohesi adalah menyokong penciptaan tata organisasi teks/wacana (Hoey, 1991). Martin menyatakan bahwa kohesi leksikal mempunyai sumbangan yang besar terhadap pengungkapan makna ideasional dan menentukan struktur wacana yang merupakan wilayah makna tekstual melalui relasi antarkata, yaitu repetisi (pengulangan: batas-batas, suara-suara, berlari-lari, sahut-menyahut, rumah-rumah, surat-surat), sinonim (kemiripan/persamaan makna: melihat, memandang, menyaksikan, menatap, melirik), antonim (kata yang makna berlawanan: siang-malam, atas-bawah, kiri-kanan, dan sebagainya), meronimi/komeronim (relasi antara keseluruhan dan bagian: pohon-akar, batang, dahan, ranting, dan daun serta sebaliknya), hiponimi/ kohiponim (relasi yang menunjukkan makna umum-khusus dan khusus-umum: burung -merak, merpati, kakatua, perkutut, dan pipit, dan sebaliknya), serta kolokasi (relasi makna yang muncul dari kata-kata yang digunakan secara bersamaan: Kambing makan rumput, bukan Kambing makan keju).

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk menjalin kalimat yang apik dan baik, seorang penulis harus dapat memahami konsep relasi antarunsur pembangun kalimat dan dapat menggunakan dalam membangun sebuah wacana yang utuh. Demikian penjelasan tentang relasi kohesi dan fungsinya dalam wacana yang perlu menjadi perhatian para penulis.

Tags: #Elly Delfia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Hilang Selama 3 Hari, Begini Kronologis Penemuan Jasad Gadis Remaja Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Berita Sesudah

Firdaus Turut Berduka Atas Peristiwa yang Menimpa Gadis Remaja di Kayu Tanam

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Persoalan Kata Hidup dan Mati

Minggu, 29/6/25 | 08:02 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Kata hidup dan mati termasuk dua kata yang...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Syarat Sebuah Paragraf yang Ideal

Minggu, 22/6/25 | 20:22 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Mengenal syarat paragraf yang ideal dalam membuat...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Selasa lalu (3 Mei 2025) mahasiswa Sastra Indonesia...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Kali ini kita akan membahas tentang bahasa hukum,...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Setelah menelusuri kosakata bahasa Indonesia dari berbagai kamus-kamus...

Berita Sesudah
Firdaus Turut Berduka Atas Peristiwa yang Menimpa Gadis Remaja di Kayu Tanam

Firdaus Turut Berduka Atas Peristiwa yang Menimpa Gadis Remaja di Kayu Tanam

POPULER

  • Ketua Panitia Dewan Pengarah atau SC, Hafrizal Okta Ade Putra (tengah) didampingi Sekretaris SC, Andi Mastian (kanan) dan Zulkenedi Said (kiri) usai pemeriksaan berkas persayaratan Bakal Calon Ketua di Aula Sekretariat DPD Golkar Sumbar. Minggu, (29/06/2025)

    Khairunnas Calon Tunggal, Musda Golkar Sumbar Dipastikan Berlangsung Aklamasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yusri Latif Soroti SPMB Padang: Sistem Domisili Dinilai Diskriminatif, Situs Pendaftaran pun Dikeluhkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadwal Tahapan Musda DPD Golkar Sumbar Telah Dirilis, Ini Rinciannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Persoalan Kata Hidup dan Mati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024