Kelima, faktual merupakan ciri yang menunjukkan bahwa rumusan materi peraturan berdasarkan pada fakta atau kenyataan yang mengandung kebenaran. Semua rumusan materi peraturan dalam wacana regulator hortatori dibuat berdasarkan pengalaman dan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Ciri-ciri faktual juga ditunjukkan oleh tempat, tanggal dan tahun pengundangan (waktu pengesahan sebuah peraturan perudang-undangan), serta dari jabatan dan nama lengkap pejabat yang menandatangani peraturan tersebut. Contohnya dapat dilihat pada penutup salah satu Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2018 tentang Nagari di bawah ini.
Ditetapkan di Padang pada tanggal 5 April 2018
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Ttd,
IRWAN PRAYITNO
Diundangkan di Padang pada tanggal 5 April 2018
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
ttd
ALI ASMAR
Keenam, bahasa formal dan jelas merupakan ciri-ciri wacana regulator hortatori. Soelaiman dkk. (2003), penulis buku Bahasa Indonesia Hukum dan pakar hukum Universitas Padjajaran menyatakan bahwa bahasa hukum bukanlah bahasa percakapan, melainkan bahasa resmi (formal) karena bahasa hukum merupakan bahasa sebagai kewajiban untuk bermasyarakat dan bernegara. Contoh bahasa Indonesia formal dalam wacana regulator hortatori ditandai dengan diksi (pilihan kata) yang baku dan standar. Penggunaan bahasa Indonesia baku dan standar sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 Pasal 3 Bagian Kedua yang berbunyi “bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangan-undangan. Penggunaan bahasa Indonesia tersebut meliputi pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, dan pengejaan”(peraturan.bpk.go.id). Penggunaan bahasa Indonesia formal dalam sebuah wacana regulator hortatori dilihat dari stuktur kalimat yang benar, diksi dalam bentuk kata baku, dan makna yang tidak menimbulkan ambiguitas atau kegandaan atau ketaksaan.
Demikian sekilas ulasan tentang wacana regulator hortatori sebagai salah satu novelty hasil penelitian disertasi saya dan termasuk jenis wacana yang baru dalam perkembangan kajian wacana dan bahasa di Indonesia.
Discussion about this post