Kamis, 16/10/25 | 21:56 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Mengenal Wacana Regulator Hortatori

Minggu, 14/7/24 | 09:18 WIB

Kelima, faktual merupakan ciri yang menunjukkan bahwa rumusan materi peraturan berdasarkan pada fakta atau kenyataan yang mengandung kebenaran. Semua rumusan materi peraturan dalam wacana regulator hortatori dibuat berdasarkan pengalaman dan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Ciri-ciri faktual juga ditunjukkan oleh tempat, tanggal dan tahun pengundangan (waktu pengesahan sebuah peraturan perudang-undangan), serta dari jabatan dan nama lengkap pejabat yang menandatangani peraturan tersebut. Contohnya dapat dilihat pada penutup salah satu Perda Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2018 tentang Nagari di bawah ini.

Ditetapkan di Padang pada tanggal 5 April 2018
GUBERNUR SUMATERA BARAT,
Ttd,
IRWAN PRAYITNO
Diundangkan di Padang pada tanggal 5 April 2018
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT
ttd
ALI ASMAR

Keenam, bahasa formal dan jelas merupakan ciri-ciri wacana regulator hortatori. Soelaiman dkk. (2003), penulis buku Bahasa Indonesia Hukum dan pakar hukum Universitas Padjajaran menyatakan bahwa bahasa hukum bukanlah bahasa percakapan, melainkan bahasa resmi (formal) karena bahasa hukum merupakan bahasa sebagai kewajiban untuk bermasyarakat dan bernegara. Contoh bahasa Indonesia formal dalam wacana regulator hortatori ditandai dengan diksi (pilihan kata) yang baku dan standar. Penggunaan bahasa Indonesia baku dan standar sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019 Pasal 3 Bagian Kedua yang berbunyi “bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundangan-undangan. Penggunaan bahasa Indonesia tersebut meliputi pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, dan pengejaan”(peraturan.bpk.go.id). Penggunaan bahasa Indonesia formal dalam sebuah wacana regulator hortatori dilihat dari stuktur kalimat yang benar, diksi dalam bentuk kata baku, dan makna yang tidak menimbulkan ambiguitas atau kegandaan atau ketaksaan.

Demikian sekilas ulasan tentang wacana regulator hortatori sebagai salah satu novelty hasil penelitian disertasi saya dan termasuk jenis wacana yang baru dalam perkembangan kajian wacana dan bahasa di Indonesia.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Transitivitas dalam Perspektif Sintaksis Dixon

Minggu, 27/7/25 | 13:04 WIB
Halaman 4 dari 4
Prev1...34
Tags: #Elly Delfia#wacana hukum
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Melepas Rindu pada Indonesia di Maroko

Berita Sesudah

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seminar Ekonomi UNP Dorong Mahasiswa Jadi Penggerak Ekonomi Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Agam Minta Pemetaan Wilayah Palupuh untuk Tepatkan Arah Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024