Minggu, 13/7/25 | 01:41 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Memimpin di Era Disrupsi

Minggu, 14/7/24 | 10:40 WIB

Di tengah disrupsi ini, peran pemimpin menjadi semakin penting untuk mengarahkan tim dan organisasi menuju kesuksesan. Pertanyaannya, pemimpin seperti apa yang bisa sukses menghadapi era disrupsi? Apakah pemimpin karismatik yang sudah nyaman dengan cara-cara lama bisa melakukannya? Rasanya tidak. Lantas, pemimpin seperti apa? Berikut ulasannya:

Pertama, pemimpin yang adaptif dan fleksibel. Pemimpin adaptif bukanlah kapten yang kaku dan berpegang teguh pada tradisi. Mereka adalah penggerak perubahan, mampu berpikir kreatif dan mengambil keputusan cepat di tengah situasi yang tak terduga. Mereka terbuka terhadap ide baru, dan tidak takut untuk mencoba hal yang berbeda. Fleksibel bukannya tanpa prinsip. Mereka tetap memiliki tujuan dan arah, namun mampu menyesuaikan strategi dan metode dengan situasi yang berubah.

Kedua, pemimpin yang visioner. Adaptif dan fleksibel saja tidak cukup untuk mengarungi era disrupsi. Seorang pemimpin tetap mesti memiliki visi yang jernih dan tujuan yang ambisius. Mereka mampu melihat peluang di balik kekacauan, dan membayangkan masa depan yang lebih baik bagi organisasi dan individu yang mereka pimpin. Visi ini tidak sekadar mimpi, tetapi rencana yang terarah dengan strategi dan langkah-langkah yang jelas.

Ketiga, pemimpin pembelajar. Pemimpin pembelajar memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan haus akan informasi baru. Mereka membaca buku, mengikuti seminar, dan bertukar pikiran dengan para ahli di berbagai bidang. Mereka tidak takut untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru. Mereka memahami bahwa dunia terus berubah, dan keterampilan yang mereka miliki saat ini mungkin tidak cukup untuk masa depan. Pemimpin pembelajar tidak hanya belajar untuk diri mereka sendiri, tetapi mereka juga menciptakan budaya belajar di dalam organisasi. Mereka mendorong dan mendukung para anggotanya untuk belajar dan mengembangkan diri. Pemimpin pembelajar selalu belajar dari pengalaman.

BACAJUGA

Runtuhnya Kandang Open House Ayam Broiler

Gonta-ganti Kementerian: Tantangan Menghadapi Transisi

Minggu, 20/10/24 | 06:49 WIB
Runtuhnya Kandang Open House Ayam Broiler

Kunci Sukses Beternak Ayam Broiler dengan Sistem Closed House

Minggu, 29/9/24 | 09:49 WIB

Keempat, pemimpin kolaboratif. Pemimpin di era disrupsi mesti memahami bahwa mereka tidak dapat mencapai kesuksesan sendirian. Mereka mesti membangun tim yang kuat dan beragam, dan memberdayakan anggotanya untuk berkontribusi dan berinovasi. Mereka mendengarkan dengan saksama, belajar dari orang lain, dan menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan saling mendukung.

Halaman 2 dari 3
Prev123Next
Tags: #disrupsi#kepemimpinan#Riza Andesca Putra
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Taman Nasional sebagai “Rumah” dalam Wacana Pariwisata

Berita Sesudah

Cerpen “Antaro Amak jo Pitih” Karya Dilha Rahmanadia Putri dan Ulasannya oleh Azwar

Berita Terkait

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Ekspresi Puitik Penderitaan Palestina dalam Puisi “Tamimi” karya Bode Riswandi

Minggu, 06/7/25 | 11:11 WIB

Oleh: Aldi Ferdiansyah (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)   Karya sastra adalah hasil proses kreatif yang...

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Psikologi Kekuasaan dalam Cerpen “Seekor Beras dan Sebutir Anjing”

Minggu, 06/7/25 | 10:56 WIB

Oleh: Nikicha Myomi Chairanti (Mahasiswa Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Cerita pendek "Seekor Beras dan Sebutir Anjing" karya Eka Arief...

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Berita Sesudah
Cerpen “Antaro Amak jo Pitih” Karya Dilha Rahmanadia Putri dan Ulasannya oleh Azwar

Cerpen "Antaro Amak jo Pitih" Karya Dilha Rahmanadia Putri dan Ulasannya oleh Azwar

Discussion about this post

POPULER

  • Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    Efisiensi di Negeri Petro Dolar: Jalan Penuh Lubang, Jembatan Reyot Vs Mobil Dinas Baru yang Lukai Rasa Keadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 100 Hari Kerja Wali Kota Padang Capai Kepuasan 80 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mambangkik Batang Tarandam dalam Naskah Drama “Orang-orang Bawah Tanah” karya Wisran Hadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Angka Penyalahgunaan Narkoba di Sumbar Sempat Tempati Posisi Tertinggi, Kapolda : Kita Bakal All Out

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemko Padang Percepat Pembangunan Infrastruktur Jalan di Beringin Ujung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024