Lastry Monika
(Kolumnis Rubrik Renyah)
Lebaran kali ini ada kesan tersendiri bagi saya yang berbeda dari lebaran sebelum-sebelumnya. Sebagian dari libur lebaran berisi pertemuan saya dengan kakak beradik perempuan yang suka membaca. Mereka begitu lahap membaca buku. Tidak seperti saya yang tergolong pembaca yang lambat.
Ketika seumuran mereka, saya tidak pernah bertemu orang dewasa lain yang suka membaca. Beragam faktor memengaruhi hal itu, salah satunya tempat tinggal yang berada jauh dari kota yang memiliki toko buku. Di kala itu, saya hanya berkesempatan membeli buku satu kali dalam beberapa bulan. Pun ketika itu saya tidak tahu harus membaca apa. Selain tertarik dengan majalah anak yang popular seperti Bobo, saya tertarik membeli buku cerita anak yang sampulnya menarik perhatian.
Beruntungnya, saya memiliki sosok ibu yang tidak pelit membelikan buku. Ketika beranjak agak dewasa, saya selalu bersemangat ketika bertemu dengan seseorang yang suka membaca, apapun latar belakangnya, genre bacaan yang ia suka, dan berapapun usianya. Bahkan, dikarenakan agak kurangnya bahan bacaan atau cerita anak di waktu kecil, saya juga selalu bersemangat ketika bertemu cerita anak yang menarik di kala dewasa.
Pada libur lebaran hari kedua, bersama si kakak beradik kami membuat rencana dadakan setelah bertamu ke rumah salah satu sanak keluarga. Kami berencana ke toko buku. Di saat bersamaan, saya juga mendapat tugas tambahan, saya ditugasi untuk merekomendasikan bacaan kepada si adik yang rupanya selain suka membaca juga menyukai story telling dan menulis cerita anak.
Ketertarikan saya dengan cerita anak amat membantu untuk menyelesaikan tugas tersebut. Di toko buku kami hanya perlu berkeliling rak-rak buku untuk mencari beberapa buku yang sejak semula sudah muncul di kepala saya. Buku-buku tersebut di antaranya serial Na Willa, Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela, Le Petit Prince, dan serial Mata. Buku-buku itu merupakan beberapa buku cerita anak yang saya suka dan sudah sejak lama pula ingin saya rekomendasikan kepada anak-anak yang suka membaca. Akhirnya, keinginan tersebut mendapat momen juga untuk disalurkan.
Setelah berkeliling cukup lama akhirnya pilihan kami jatuh pada Totto-Chan Gadis Cilik di Jendela dan Le Petit Prince. Dua buku tersebut menurut saya tidak hanya cocok untuk dibaca oleh anak-anak, tetapi juga cocok untuk pembaca semua umur. Saya mengenal buku-buku klasik yang melegenda tersebut di kala usia sudah dewasa. Ketika merekomendasikannya kepada pembaca anak-anak, saya berpikir alangkah beruntungnya anak-anak ini bertemu buku-buku bagus sejak usia dini.
Discussion about this post