BUKITTINGGI, SCIENTIA — Pemko Bukittinggi sediakan 116 gerai di Stasiun Lambuang, yang merupakan pusat kuliner terbesar di Sumatera Barat (Sumbar).
“Stasiun Lambuang merupakan tempat makan dan minum atau Food Court modern,” ujar Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan Kota Bukittinggi, Wahyu Bestari di Bukittinggi, Selasa (5/3/2024).
Disampaikan, Stasiun Lambuang didedikasikan Pemko Bukittinggi bagi para pelaku UMKM yang biasanya menempati badan jalan di kawasan kota.
Diketahui, rencananya Stasiun Lambuang berada di sekitaran jalan Sudirman akan dibuka secara resmi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir bersama Anggota DPR RI, Andre Rosiade, Ade Rezki Pratama, dan Walikota Bukittinggi, Erman Safar pada Rabu (6/3/2024).
Kata Wahyu, Stasiun Lambuang ini telah melalui proses selama satu tahun lebih, yang akhirnya rampung dengan proses loting atau seleksi bagi para pedagang.
“Proses tersebut telah selesai termasuk loting pedagang yang akan beraktivitas di dalamnya yang mana dilakukan secara bertahap,” tuturnya.
Ia menyampaikan, luas areal Stasiun Lambuang sekitar 2 hektar lebih, dan akan menjadi pusat kuliner terbaik dan terbesar di Sumbar.
“Ada 116 pilihan gerai dengan banyak menu makanan di satu titik pusat keramaian ini, yang tentunya bakalan menjadi destinasi baru untuk dikunjungi wisatawan yang datang ke Bukittinggi,” ucapnya.
Disebutkan, Stasiun Lambuang atau Street Food menjadi salah satu upaya Pemkot Bukittinggi untuk mengembalikan perekonomian warga.
“Diharapkan Stasiun Lambuang bisa menjadi generator ekonomi bagi warga kota, dan lokasi pusat kuliner baru bagi Bukittinggi,” sebutnya.
Sebagaimana diketahui, sebelum dijadikan pusat kuliner modern, kawasan jalan stasiun merupakan area berjualan pedagang makanan.
Lokasi itu selalu ramai dikunjungi warga dan wisatawan pada malam hari.
Tempat kuliner ini adalah bangunan non permanen dengan dipasangi tenda-tenda di badan jalan pada malam hari.
Kini, guna menciptakan rasa nyaman bagi konsumen datang berbelanja makanan dan minuman, Pemko Bukittinggi menciptakan Stasiun Lambuang di lokasi bekas Stasiun Kereta Api itu sebagai pusat kuliner modern. (*)
Discussion about this post