Bahasa Indonesia memiliki banyak kata yang maknanya mirip dengan kata lain. Beberapa kata yang bermakna mirip tersebut juga sering digunakan dalam konteks yang sama seperti kata sewa dan rental. Ketika mendengar kata sewa dan rental, kita pun paham maknanya, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan benda atau barang milik orang lain. Hal ini juga mengingatkan kita pada kata pinjam dan utang karena memiliki makna yang hampir sama. Keempat kata ini (pinjam, utang, sewa, dan rental), secara umum bermakna “memakai milik orang lain yang harus dikembalikan”. Akan tetapi, secara khusus, kata-kata ini memiliki maknanya sendiri. Pemahaman makna kata yang berbeda sangat kita butuhkan untuk bisa menyampaikan suatu gagasan, pikiran, atau perasaan secara efektif. Kita perlu tahu pilihan kata yang tepat ketika berkomunikasi. Jika bisa memahami makna suatu kata dengan baik, kita juga bisa menggunakan kata tersebut sesuai dengan konteks yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, kita akan membahasnya satu per satu, perbedaan antara kata pinjam, utang, sewa, dan rental.
Pertama, kata pinjam. Jika kita mencari di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, kata pinjam tidak disertakan dengan maknanya. Kita diarahkan untuk menelusuri kata meminjam yang tergolong dalam kelas kata verba. Kata meminjam memiliki makna “memakai barang (uang dan sebagainya) orang lain untuk waktu tertentu (kalau sudah sampai waktunya harus dikembalikan)”. Kita tentu bisa memahami dengan jelas makna yang ada di dalam KBBI tersebut. Kata meminjam bisa digunakan untuk benda apa pun, seperti meminjam buku, meminjam pensil, meminjam tas, dan meminjam mobil. Semua benda yang dipinjam tersebut, harus dikembalikan kepada pemiliknya. Oleh sebab itu, kata meminjam juga berkaitan dengan kata utang. Dengan demikian, kita masuk ke kata kedua, yaitu utang. Di dalam KBBI, kata utang termasuk dalam kelompok kata nomina dengan makna “1. Uang yang dipinjam dari orang lain; 2. Kewajiban membayar kembali apa yang sudah diterima”.
Secara singkat, kata utang bermakna pemakaian uang orang lain yang harus dikembalikan sesuai dengan waktu yang disepakati. Secara leksikal, kata utang selalu dikaitkan dengan uang. Mengapa kata utang berkaitan dengan kata pinjam? Hal ini disebabkan tidak adanya biaya untuk peminjaman tersebut. Jika kita meminjam mobil, barang yang harus kita kembalikan juga mobil tersebut tanpa biaya. Begitu juga dengan kata utang. Ketika kita meminjam nominal jumlah uang kepada seseorang, kita harus mengembalikannya dengan nominal yang sama kepada orang tersebut. Peminjaman uang yang dikenakan biaya disebut dengan kata kredit. Kata kredit ini digunakan dalam dunia perbankan, bisnis, dan juga di beberapa lembaga yang berkaitan dengan peminjaman uang. Akan tetapi, jika kita memakai uang orang lain tanpa biaya tambahan, biasanya disebut dengan pinjam atau utang. Oleh karena itu, kata utang adalah nomina maka verbanya adalah berutang (bukan berhutang, tidak ada huruf h). Contoh kalimatnya:
- Saya berutang Rp100. 000,00 kepada teman saya.
- Saya harus membayar utang kepada teman saya.
Kata utang juga bisa digunakan secara konotatif yaitu utang jasa atau utang budi. Idiom utang jasa atau utang budi masih mengadopsi makna kata utang secara denotatif, yaitu “meminjam milik orang lain yang harus dikembalikan”. Akan tetapi, peminjaman yang dimaksud saat ini bukanlah uang, melainkan jasa atau budi. Hal yang lumrah terjadi di dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita mendapatkan pertolongan, bantuan, atau kebaikan hati dari orang lain yang saat itu sangat kita butuhkan. Kemudian, kita berniat membalas kebaikan serupa di kemudian hari sebagai gantinya.
Ketiga, kata sewa. Kata sewa termasuk dalam kelas kata nomina yang memiliki empat makna di dalam KBBI, yaitu “1. pemakaian sesuatu dengan membayar utang; 2. uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjam sesuatu; ongkos; biaya pengangkutan (transpor); 3. yang boleh dipakai setelah dibayar dengan uang; 4. cak penumpang”. Dari penjelasan ini, kita bisa memahami bahwa dalam kata sewa ada uang, biaya, atau ongkos yang dibayar selama pemakaian barang atau benda tersebut. Inilah yang sangat membedakannya dengan kata pinjam atau utang. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat dengan menggunakan kata sewa (nomina):
- Selama berwisata di Kota Padang, kami menggunakan mobil sewa.
- Harga sewa mobil di Kota Padang tidak mahal.
- Kami harus segera membayar uang sewa sebelum menggunakan mobil tersebut.
Kata sewa yang terdapat di dalam tiga kalimat tersebut tidak mengisi unsur predikat karena bukan verba. Untuk mengubah kata sewa menjadi verba, kita membutuhkan alomorf meny-. Dengan demikian, kata sewa akan menjadi menyewa. Kata menyewa memiliki makna “memakai (meminjam, menampung dan sebagainya) dengan membayar uang sewa”. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat dengan kata menyewa (juga dalam bentuk pasifnya, disewa):
- Kami akan menyewa rumah selama tinggal di Medan.
- Dia sudah menyewa mobil agar kita semua bisa berjalan-jalan dengan santai.
- Ruko ini sudah disewa oleh Pak Haryanto.
Keempat, kata rental. Kata rental di dalam KBBI online, tidak memiliki makna tersendiri. Akan tetapi, kata ini tergolong dalam kelas kata nomina dengan sinonimnya persewaan. Di dalam KBBI online, kata rental juga tidak memiliki verba dengan awalan me- (merental). Meskipun di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar tuturan merental. Istilah rental bisa kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari seperti rental mobil, rental PS (PlayStation), rental komputer, rental pelaminan, rental pick up, rental sepeda, rental perlengkapan renang, rental alat musik, rental alat berat, rental DVD, dan rental alat traktor. Sama halnya dengan kata sewa, kata rental juga membutuhkan uang, biaya, atau ongkos selama kita menggunakan barang tersebut.
Lalu, apa yang membedakan kata rental dengan kata sewa? Pertama, secara tata bahasa, kata rental hanya memiliki kelas kata nomina, sedangkan kata sewa bisa ditambah dengan imbuhan lain yang secara otomatis bisa mengubah kelas katanya, seperti sewa (nomina) menjadi menyewa atau disewa (verba). Kedua, di dalam kehidupan sehari-hari ada aturan tidak tertulis, tetapi dipahami oleh masyarakat pengguna bahasa Indonesia dalam wujud konvensional, kapan menggunakan kata rental dan kapan menggunakan kata sewa. Kata rental cenderung digunakan untuk pemakaian alat dalam kurun waktu sesaat (sebentar atau tidak lama), seperti rental DVD, rental PS, dan rental komputer. Di sisi lain, kata sewa bisa digunakan untuk batas waktu yang sebentar dan juga lama seperti sewa rumah, sewa ruko, dan sewa kontrakan. Seperti yang kita ketahui, sewa rumah, ruko, atau kontrakan bisa dalam kurun waktu hitungan hari, minggu, bulan atau tahun.
Perbedaan lain dari kata rental dan sewa adalah bentuk atau fungsi barang (benda) yang disewa. Kata rental cenderung digunakan untuk benda-benda yang dipakai, seperti komputer, DVD, alat-alat renang, dan alat musik. Kata sewa cenderung digunakan untuk benda yang ditempati seperti rumah, kontrakan, indekos, gedung, dan ruko. Akan tetapi, untuk benda seperti mobil, masyarakat Indonesia bisa menggunakan keduanya, kata rental dan sewa. Hal ini disebabkan pemakaian mobil yang bisa sebentar dan juga lama. Secara bentuknya, mobil juga alat transportasi yang digunakan (dikendarai) sekaligus ditumpangi. Oleh sebab itu, dalam makna keempat kata sewa di KBBI tertulis “cak penumpang”.
Sebagai tambahan, kita juga bisa mengecek berbagai imbuhan yang menyertai kata pinjam, utang, sewa, dan rental. Pertama imbuhan untuk kata pinjam. Kata berimbuhannya adalah meminjam, dipinjam, meminjamkan, dipinjamkan, meminjami, dipinjami, peminjam, peminjaman, dan pinjaman. Kata pinjam, meminjam, dipinjam, meminjamkan, dipinjamkan, meminjami, dan dipinjami termasuk dalam kelas kata verba, kata peminjam (orang yang meminjam), pinjaman (yang dipinjam), dan peminjaman (proses atau cara) termasuk dalam kelas kata nomina. Kedua, kata utang. Kata berimbuhannya adalah berutang, mengutangkan, diutangkan, mengutangi, diutangi, memperutangkan, diperutangkan, memperutangi, diperutangi, pengutang, perutangan, dan utangan. Kata berutang, mengutangkan, diutangkan, mengutangi, diutangi, memperutangkan, diperutangkan, memperutangi, dan diperutangi termasuk dalam kelas kata verba. Kata utang, pengutang (orang), perutangan, dan utangan termasuk dalam kelas kata nomina. Ketiga, kata sewa. Kata berimbuhannya adalah menyewa, disewa, menyewakan, disewakan, mempersewakan, dipersewakan, tersewa, penyewa, penyewaan, dan sewaan. Kata menyewa, disewa, menyewakan, disewakan, mempersewakan, dipersewakan, dan tersewa termasuk dalam kelas kata verba. Kata sewa, penyewa, penyewaan, dan sewaan termasuk dalam kelas kata nomina.
Discussion about this post