Dalam memperingati 77 tahun kemerdekaan Indonesia, kita akan membahas sebutan atau julukan yang belakangan populer digunakan untuk Indonesia di media sosial. Sebutan itu adalah Wakanda dan Konoha. Sebutan merupakan bagian penting sebagai tanda pengenal atau identitas diri yang menunjukkan siapa dan bagaimana seseorang bisa dipanggil atau sebuah negara bisa disebut. Sebutan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai berikut: 1) sesuatu yang disebut atau disebutkan; 2) panggilan; nama; gelar, dan 3) sesuatu yang selalu dipercakapkan orang; buah mulut.
Jika dikaitkan dengan konteks sosial, sebutan menjadi julukan yang mencerminkan dua hal: 1) mencerminkan kebanggaan, perwujudan rasa hormat, dan apresiasi yang tinggi terhadap sesuatu yang disebut, 2) sebaliknya, sebutan juga dapat mencerminkan kekecewaan, merendahkan, mengejek, dan menghina sesuatu yang disebut. KBBI mendefinisikan julukan sebagai nama yang diberikan sehubungan dengan keistimewaan dan sebagainya atau julukan juga berarti nama sindiran dan nama ejekan.
Warganet atau netizen Indonesia ramai-ramai menyebut Indonesia dengan sebutan Negara Wakanda atau Konoha. Sebutan itu menjadi fenomena umum dan trend di kalangan pengguna media sosial. Sebutan dan julukan ini digunakan dalam mengomentari sebuah peristiwa yang membuat mereka kecewa, seperti contoh kutipan komentar-komentar dari media sosial berikut:
- Mikasa: ”Emang kacau sih negara wakanda, jadi kalau ada begal kita harus pasrah, biarin aja mampus dibacok. Ya mau gimana lagi kalau dilawan malah kita jadi tersangka. Benar-benar puncak komedi.”
- Luthfi Muntashir: “Cuma di wakanda koruptor ditangkep senyum-senyum dan melambaikan tangan ke kamera.”
- Felix Dzerzhinskij: “Cuman di Negara Konoha hukum makin ke atas makin tumpul, sama kayak yang bela diri ketika dibegal malah dipidana, terus masyarakat di suruh pasrah aja”
- OWL: “Sebenarnya menurutku kata wakanda cuma jadi kata ganti untuk Indonesia. Karena yang komen takut aja ada tukang bakso bawa ht depan rumah”
- Haidar ali: “wakanda, bikini bottom, wkwkwland, atlantis, desa konoha, dll. Apalagi ya guys? Tambahin.”
Lalu apa sebenarnya negeri Wakanda dan Konoha itu? Dilansir dari Hai.grid.id (13/02/2018), Wakanda merupakan negara yang ada dalam film Black Panther, sebuah film Amerika yang diangkat dari watak Marvel Comics Black Panther. Film yang diproduksi Marvel Studio dan didistribusikan Walt Disney Studios Marvel ini menggambarkan Wakanda sebagai sebuah negara fiksi yang kaya makmur, maju, independen, memiliki jawara hebat, dan teknologi superkuat setelah dilanda meteor yang menghasilkan vibranium. Wakanda juga sebuah negara yang tersembunyi atau terisolasi dari dunia luar dan terletak di Afrika. Negara ini juga diisi oleh berbagai suku yang dipimpin oleh kepala suku masing-masing. Suku-suku tersebut juga mengalami konflik-konflik kecil seputar kekuasaan seperti di Indonesia. Sementara itu, Konoha atau Konohagakure adalah sebuah desa atau negara yang terdapat dalam komik Jepang, Naruto. Desa yang dipimpin oleh tujuh orang Hokage (gelar untuk pemimpin desa Konoha) dianalogikan sama dengan Indonesia yang juga sudah dipimpin oleh tujuh orang presiden hingga saat ini. Para pemimpin desa Konoha disebutkan mempunyai kesamaan ciri dengan para pemimpin Indonesia. Saking populernya komik ini di kalangan anak muda Indonesia, mereka menyebut Indonesia dengan sebutan Konoha.
Wakanda dan Konoha digunakan sebagai parodi untuk menyebut Indonesia oleh para pengguna media sosial agar tidak dilaporkan dan tidak terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), terutama Pasal 28 Ayat 2 yang berbunyi ”Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menghasut, mengajak, atau mempengaruhi sehingga menggerakkan dan/atau mentransimikan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan terhadap individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, kebangsaan, ras, atau jenis kelamin yang dilakukan melalui sarana Informasi Elektronik dan/atau dokumen elektronik”(Tempo.co.id, 12/06/2021).
UUI ITE dibuat dengan tujuan untuk menjaga agar ruang digital Indonesia berada dalam kondisi bersih, sehat, beretika, dan produktif. Namun, di sisi lain, UU ITE juga membuat warganet merasa terancam dalam berkomentar dan menyampaikan sikap kritis. Jadi, sebutan Wakanda dan Konoha mencerminkan bahwa semua yang dikomentari dan dikritisi bukan terjadi di Indonesia, melainkan di negara fantasi atau negara antah berantah yang bernama Wakanda dan Konoha.
Dalam usia yang memasuki 77 tahun, Indonesia dapat disebut sebagai negara yang sudah sangat matang dan dewasa. Jika diibaratkan manusia, usia 77 tahun merupakan golongan lanjut usia (lansia) yang sudah sepuh. Sebutan Wakanda dan Konoha untuk Indonesia tentu bukan sebutan yang membanggakan pada usia tersebut. Sebutan ini merupakan sebuah fenonema kebahasaan yang menunjukkan situasi satire dan ironi yang ada dalam masyarakat. Satire dalam KBBI merupakan bagian dari gaya bahasa yang mengandung metafora atau kiasan yang berfungsi untuk mengejek dan menyindir, sedangkan ironi merupakan gaya bahasa yang menunjukkan sesuatu yang bertentangan dan kontras dengan fakta atau kenyataan. Satire dan ironi merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir untuk menyamarkan fakta yang sebenarnya. Kemudian, Wakanda dan Konoha digunakan sebagai satire dan ironi oleh warganet untuk menyindir dan mengkritik segala bentuk keganjilan, ketidaklaziman, ketidakadilan, keburukan, keanehan, dan penyimpangan lainnya yang terjadi negara ini.
Bagaimana Indonesia seharusnya disebut patut untuk direnungkan. Wakanda dan Konoha bukan hanya parodi atau lelucon semata, melainkan akumulasi kekecewaan terhadap penegakkan hukum, kekecewaan terhadap institusi, praktik korupsi, dan kekecewaan lainnya yang patut dievaluasi. Sebutan Wakanda dan Konoha dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari rasa cinta warganet untuk Indonesia agar tetap berdaulat, bermartabat, benar, dan lurus.
Semoga Wakanda dan Konoha tidak abadi dalam benak generasi saat ini hingga mengalahkan sebutan lain yang lebih indah untuk Indonesia, seperti surga dunia (heaven of earth), nusantara, zamrud khatulistiwa, paru-paru dunia, bumi pertiwi, dan sebagainya.
Discussion about this post