Selasa, 01/7/25 | 09:14 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI ARTIKEL

Bahasa, Kejiwaan, dan Mental dalam Ranah Psikolinguistik

Minggu, 31/7/22 | 10:35 WIB

Oleh: Rizki Junando Sandi
(Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

Sejatinya, bahasa sebagai instrumen komunikasi yang digunakan manusia memiliki peranan penting terhadap keberhasilan terbangunnya jejaring dan koneksi antarsesama. Jejaring ini menciptakan sifat alamiah bagi manusia sebagai makhluk sosial. Namun, keberhasilan membangun jejaring juga didasarkan pada penggunaan bahasa, tidak terkecuali kesiapan mental dan kejiwaan dalam berbahasa. Orang-orang dalam kondisi gangguan jiwa pasti sulit menggunakan bahasa yang baik dan benar. Alhasil, bahasa mereka tidak berdampak pada pembangunan jejaring dan komunikasi antarmanusia. Berbeda halnya dengan orang-orang dengan mentalitas dan kejiwaan yang sehat dan stabil, bahasa yang digunakan dapat terkontrol dan menghasilkan jejaring komunikasi yang baik pula.

Dari segi kejiwaan, bahasa didefinisikan sebagai salah satu bentuk sikap manusiawi. Bahasa mempunyai hubungan dengan manusia sampai batas yang besar dan menjadi pembeda antara manusia dengan semua makhluk yang ada di muka bumi. Ilmu khusus yang mempelajari sikap manusia dan ilmu yang mempelajari kebahasaan atau ilmu yang menggambarkan pertemuan ilmu bahasa dan ilmu jiwa disebut dengan psikolinguistik. Psikologi bahasa dan psikolinguistik disikapi sebagai sebuah sinonim. Keduanya merupakan ilmu yang mengkaji bahasa secara eksternal, yakni mengkaji bahasa dari segi psikologi atau ilmu kejiwaan. Dengan kata lain, psikologi bahasa atau psikolinguistik merupakan kajian bahasa yang melibatkan dua disiplin ilmu, yakni psikologi dan linguistik. Kajian linguistik antardisiplin ini, selain merumuskan kaidah-kaidah teoritis antardisiplin, juga bersifat terapan, yakni digunakan untuk mengatasi masalah-masalah di dalam kehidupan praktis dalam masyarakat.

BACAJUGA

Optimalisasi Penyuntingan di Media Massa Digital

Berbincang dengan Diri Sendiri

Minggu, 04/9/22 | 07:38 WIB
Optimalisasi Penyuntingan di Media Massa Digital

Optimalisasi Penyuntingan di Media Massa Digital

Minggu, 26/6/22 | 07:17 WIB

Istilah psikologi disebut psychologia (bahasa Latin) atau psychology (bahasa Inggris) berasal dari bahasa Yunani, yakni psycho yang berarti jiwa dan logos berarti ̳kajian atau ilmu. Secara harfiah, psikologi diartikan sebagai ilmu jiwa. Istilah ini mulai dipakai pada tahun 1530 oleh seorang Jerman yang bernama Philipp Melanchton dalam ceramah akademisnya mengenai jiwa, untuk membedakannya dari pneumatologi, yakni kajian jiwa manusia yang berkaitan dengan malaikat, roh jahat, dan Tuhan. Psikologi adalah studi ilmiah mengenai perilaku manusia dan proses-proses yang berkaitan dengan perilaku, baik perilaku individual maupun perilaku sosial (Sukadji, 1986:1.3).

Kemudian, ilmu bahasa dan psikologi dapat dikaji dalam ranah psikolinguistik. Menurut Lado (1976: 220), psikolinguistik adalah pendekatan gabungan melalui psikologi dan linguistik bagi telaah atau studi pengetahuan bahasa, bahasa dalam pemakaian, perubahan bahasa, dan hal-hal yang berkaitan dengan itu, yang tidak mudah dicapai atau didekati melalui salah satu dari kedua ilmu tersebut secara terpisah atau sendiri-sendiri. Dalam ranah yang lebih komprehensif, psikolinguistik adalah telaah mengenai produksi (sintesis) dan rekognisi (analisis) bahasa (Lyons, 1968:160). Selain itu, psikolinguistik merupakan suatu ilmu yang mencoba menguraikan proses psikologis yang terjadi apabila seseorang mengucapkan kalimat-kalimat dan memahami kalimat yang didengarnya pada waktu berkomunikasi dan bagaimana cara pemerolehannya oleh manusia (Simanjuntak, 1987:1)

Mengingat bahasa bukan merupakan satu sistem tunggal melainkan dibangun oleh sejumlah subsistem, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan leksikon, pemahamannya cukup kompleks. Demikian pula, jika ditinjau dari fungsinya, pemahaman bahasa memiliki beberapa fungsi. Pertama, fungsi intrapersonal, yaitu penggunaan bahasa untuk memecahkan persoalan, mengambil keputusan, berpikir, mengingat dan sebagainya. Kedua, fungsi bahasa yang bersifat interpersonal, yaitu yang menunjukkan adanya suatu pesan atau keinginan penutur. Dengan demikian, di saat penutur melakukan pemahaman bahasa maka prosesnya meliputi seluruh subsistem dan fungsi tersebut. Pemahaman bahasa merupakan bagian dari proses bahasa yaitu alat-alat, materi dan prosedur yang terdapat dalam mental manusia yang digunakan untuk memahai bahasa lalu kemudian untuk memproduksi bahasa. Jadi, hal ini sangat berkaitan dengan persepsi manusia terhadap bahasa. Adapun yang dimaksud dengan persepsi bahasa adalah kemampuan manusia untuk menganalisis bunyi ujaran dan mengidentifikasikannya sebagai suatu kata atau kalimat, serta menangkap ide-ide yang terkandung dalam kalimat tersebut.

Konsep pemahaman bahasa tidak terlepas dari peranan memori. Memori tidak berada di suatu tempat khusus di otak, bahkan terjadi penyimpangan memori yang dilakukan oleh hemisfer kiri, khususnya di korteks prefrontal, korteks cingulated anterior, dan girus parahippocampal. Sementara itu, retrival memori dilakukan oleh hemisfer kanan pada tiga daerah yang sama ini. Pola ini kemudian dikenal dengan nama HERA-Hesmispheric Encoding/ Retrival Asymmetry. Memori terdiri dari tiga macam. Pertama, memori pengalaman yaitu memori yang berkaitan dengan hal-hal di masa yang lalu. Kedua, memori konseptual, yaitu memori yang dipakai untuk membangun suatu konsep berdasarkan fakta- fakta yang masuk. Ketiga, memori kata yaitu memori yang mengingat konsep dengan wujud bunyi dari konsep tersebut.

Beranjak dari fenomena saat ini, ketika manusia menggunakan kesiapan memori dan mentalnya dalam berbahasa, itu merupakan hal yang penting. Jika tidak ada kesiapan, proses berbahasa akan menimbulkan berbagai gangguan, seperti skizofrenia, traumatis, dan lain sebagainya. Hal itu akan menghambat kemampuan berbahasa. Salah satu fenomena hambatan berbahasa yang amat dekat dengan kita adalah traumatis. Ketika seseorang dilanda traumatis akibat kejadian yang tidak nyaman, seperti perampokan dan pemerkosaan, korban biasanya akan mengalami gangguan berbahasa, seperti lupa kosakata hingga kesulitan untuk mengucapkan kata dan frasa. Hal ini yang menjadi implikasi penting bahwa kesiapan mental mempengaruhi memori seseorang dalam berbahasa. Oleh sebab itu, sebagai manusia, kita wajib menjaga kesehatan mental dan memori untuk keberlangsungan berbahasa yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Tags: #Rizki Junando Sandi
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Kalimat Majemuk Setara dalam Bahasa Indonesia

Berita Sesudah

Cuci Tangan

Berita Terkait

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

Minggu, 29/6/25 | 08:21 WIB

Oleh: Nada Aprila Kurnia (Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas dan Anggota Labor Penulisan Kreatif/LPK)   Kridalaksana (2009),...

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Mendorong Pemberdayaan Perempuan melalui KOPRI PMII Kota Padang

Minggu, 22/6/25 | 13:51 WIB

Oleh: Aysah Nurhasanah (Anggota KOPRI PMII Kota Padang)   Kopri PMII (Korps Putri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merupakan organisasi yang...

Aspek Pemahaman Antarbudaya pada Sastra Anak

Ekokritik pada Fabel Ginting und Ganteng (2020) Karya Regina Frey dan Petra Rappo

Minggu, 22/6/25 | 13:12 WIB

Oleh: Andina Meutia Hawa (Dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)   Kajian ekokritik membahas hubungan antara manusia, karya sastra,...

Perkembangan Hukum Islam di Era Digital

Mencari Titik Temu Behaviorisme dan Fungsionalisme dalam Masyarakat Modern

Minggu, 22/6/25 | 13:00 WIB

Oleh: Nahdaturrahmi (Mahasiswa Pascasarjana UIN Sjech M. Jamil Jambek Bukittinggi)   Sejarah ilmu sosial, B.F. Skinner dan Émile Durkheim menempati...

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Salah Kaprah Penggunaan In dan Out di Ruang Publik

Minggu, 15/6/25 | 10:52 WIB

Oleh: Mita Handayani (Mahasiswa Magister Linguistik FIB Universitas Andalas)   Cassirer (dalam Lenk, 2020) mengatakan bahwa manusia adalah animal symbolicum,...

Metafora “Paradise” dalam Wacana Pariwisata

Frasa tentang Iklim dalam Situs Web Greenpeace

Minggu, 15/6/25 | 09:39 WIB

Oleh: Arina Isti’anah (Dosen Sastra Inggris, Universitas Sanata Dharma) Baru-baru ini kita disadarkan oleh fenomena kerusakan alam Raja Ampat yang...

Berita Sesudah
Toping Martabak Manis dan Cerita di Baliknya

Cuci Tangan

Discussion about this post

POPULER

  • Ketua Dewan Pengarah (SC) Muda Golkar Sumbar ke-XI, Hafrizal Okta Ade Putra (kiri) didampingi Sekretaris SC, Andi Mastian di Kantor Golkar Sumbar. [foto : sci/yrp]

    Musda Golkar Sumbar Digelar Besok, Ketua Umum Bahlil Lahadalia dan Sejumlah Tokoh Nasional Hadir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tantangan Kuliah Lapangan Fonologi di Era Mobilitas Tinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puisi-puisi Afny Dwi Sahira

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yonnarlis Sebut PPTI Nurul Yaqin Lahirkan Ulama dan Tokoh Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Khairunnas Calon Tunggal, Musda Golkar Sumbar Dipastikan Berlangsung Aklamasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Safari Ramadan di Payakumbuh, Wagub Sumbar Serahkan Bantuan untuk Masjid Baitul Inabah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024