Kamis, 20/11/25 | 08:55 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI RENYAH

Belajar dari Kegiatan Penyelamatan Manuskrip

Minggu, 27/2/22 | 09:23 WIB

Salman Herbowo
(Kolumnis Rubrik Renyah Scientia.id)

Beberapa hari ini saya mendapat kesempatan mengikuti tim DREAMSEA dalam kegiatan penyelamatan dan pendigitalisasian manuskripsi di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. DREAMSEA (Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia) merupakan program yang dikelola oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam (UIN) Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Centre for the Study of Manuscript Cultures (CSMC), University of Hamburg atas dukungan dari Arcadia Fund, lembaga filantropi yang mendukung pelestarian warisan budaya, lingkungan, dan peradaban dunia. Hal itu menjadi kesempatan berharga  bagi saya, terutama dalam menambah wawasan dan pengalaman dalam hal konservasi dan digitalisasi manuskrip.

Kegiatan itu kami lakukan di Nagari Lunang bertempat di Rumah Gadang Mande Rubiah. Bagi saya ini kali pertamanya berkunjung ke salah satu situs cagar budaya yang ada di wilayah Pesisir Selatan tersebut. Selama ini saya hanya mengetahui informasi mengenai Rumah Gadang Mande Rubiah hanya melalui penelusuran google atau media sosial. Kehadiran tim juga disambut ramah oleh keluarga Mande Rubiah. Kami dipersilakan untuk menaiki Rumah Gadang dan diberikan kesempatan untuk bercerita langsung dengan Mande.

Pada kesempatan itu, kami juga dipersilakan untuk melihat koleksi dari Rumah Gadang Mande Rubiah, terutama yang terdapat di ruang utama Rumah Gadang. Beberapa koleksi yang terpanjang berupa koleksi pisau, pakaian, tanduk kerbau, manuskrip, dan lain sebagainya. Saya sungguh takjub dengan benda-benda koleksi dari Rumah Gadang tersebut, dan beberapa di antaranya bahkan sudah berumur ratusan tahun.

Tim bekerja dengan penuh kehati-hatian dalam melakukan proses pembersihan hingga pendigitalisasian manuskrip. Hal itu dilakukan karena sebagian dari manuskrip yang menjadi koleksi Rumah Gadang Mande Rubiah dalam keadaan mengkhawatirkan, seperti rusak akibat alam dan korosi tinta. Beberapa manuskrip juga ada yang terpisah-pisah penyusunannya, beberapa teks bertukar letak dengan teks manuskrip lainnya. Selain itu, saya juga takjub dengan ragam hias yang terdapat dalam beberapa manuskrip tersebut.

BACAJUGA

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB
Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Setidaknya ada dua pelajaran penting dan menarik bagi saya dari pengalaman kegiatan dan perjalanan itu. Selama menumpuh pendidikan magister saya sudah mulai tertarik dengan buku-buku terbitan lama yang beberapa di antaranya dikumpulkan, baik yang diterima dalam keadaan utuh maupun rusak atau beberapa lembar halaman hilang. Ketertarikan itu sebenarnya bagian dari kajian tesis saya yang berkaitan dengan buku-buku kaba dari penerbit-penerbit yang ada di Sumatera Barat.

Pertama, kita harus merawat dan menjaga buku dengan baik. Maksud saya adalah menjaga agar buku yang kita miliki tidak mengalami kerusakan akibat kelalaian si pemilik. Sebagai salah satu sumber informasi, mungkin juga sebagai bahan bacaan utama dalam memperoleh bahan kajian tidak ada salahnya kita menempatkan buku pada tempat yang layak. Setidaknya mencari tempat agar buku tidak mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kelembapan suhu. Bagi saya adalah sebuah kerugian jika buku koleksi yang dimiliki mengalami kerusakan, dan apesnya lagi jika buku itu langka dan susah mencari cetakan lainnya.

Kedua, saya mulai sadar bahwa perlu untuk menyelesaikan bacaan kita dari setiap buku yang dikoleksi. Kebiasaan saya selama ini adalah lebih senang untuk membeli atau meminjam buku yang terkadang jarang untuk diselesaikan membacanya, bahkan beberapa di antaranya masih tersimpan di rak buku dengan sampul plastik yang masih terpasang. Prinsipnya selagi dana masih ada dan mencukupi beli dulu saja, persoalan membaca kemudian. Padahal, kita tidak akan mengetahui informasi penting dan berharga tanpa membaca isi buku tersebut. Sudah berapa buku yang kita selesaikan membacanya hari ini?

Tags: #Salman Herbowo
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Zikra Delvira dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Berita Sesudah

Penulisan Gelar Akademik dan Gelar Profesi di Indonesia

Berita Terkait

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Tentang Usaha yang Tidak Terlihat

Minggu, 09/11/25 | 20:13 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Dalam setiap pertandingan olahraga selalu ada dua kemungkinan, menang atau kalah. Dari kejauhan semuanya...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Ketika Hasil Tak Sepenting Perjalanan

Minggu, 26/10/25 | 21:50 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Libur kuliah dahulu selalu terasa seperti lagu merdu yang menandai kebebasan. Setelah berminggu-minggu bergulat...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Satu Lagu Untuk Pulang

Minggu, 19/10/25 | 20:11 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang kebiasaan aneh tapi menyenangkan, mendengarkan satu lagu saja, berulang-ulang...

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Lagu yang Tak Selesai-selesai

Minggu, 12/10/25 | 19:23 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Entah mengapa, hari itu saya hanya ingin mendengarkan satu lagu. Satu lagu saja! Padahal...

Suatu Hari di Sekolah

Saat Ide Mengalir di Detik Terakhir

Minggu, 05/10/25 | 20:02 WIB

Lastry Monika (Dosen Prodi Sastra Minangkabau FIB Unand)   Ada satu fenomena unik yang saya kira hampir semua kita pernah...

Senyuman Kecil dan Mendengar: Hal Kecil yang Berdampak Besar

Pilihan dan Segala yang Beda-Beda Tipis

Minggu, 28/9/25 | 21:25 WIB

Salman Herbowo (Kolumnis Rubrik Renyah)   Minggu lalu, saya menulis tentang ungkapan “beda-beda tipis” atau “sebelas dua belas”. Ternyata, maknanya...

Berita Sesudah
Reno Wulan Sari

Penulisan Gelar Akademik dan Gelar Profesi di Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Wali Kota Padang Fadly Amran meninjau, pelaksanaan Verifikasi Lapangan Penilaian Padang Rancak Award Lomba Kebersihan dan Keindahan Lingkungan tingkat Rukun Tetangga (RT) se-Kota Padang, yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.(Foto:Ist)

    Lomba Padang Rancak Award Memperkuat Budaya Gotong Royong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Zalmadi Tegaskan BBKT 2025 Harus Lebih Dekat dengan Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Resmikan Pembangunan Jalan Taratak Saiyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Skizofrenia antara Bahasa dan Realitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Oleh sebab itu, Oleh karena itu, atau Maka dari Itu?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024