
Jakarta, Scientia.id – Para arkeolog dari Prancis dan Arab Saudi menemukan sisa-sisa kota kuno berusia sekitar 4.000 tahun di barat laut Arab Saudi. Kota yang disebut Al-Natah itu diyakini sebagai bukti awal kehidupan menetap di kawasan gurun yang kini dikenal dengan Khaibar.
Temuan ini diumumkan oleh Komisi Kerajaan untuk AlUla (RCU) di Riyadh dan menjadi salah satu penemuan arkeologi penting di Timur Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Arab kuno ternyata sudah mengenal sistem kota, pertanian, dan perdagangan jauh sebelum yang diperkirakan.
Kota Al-Natah memiliki luas sekitar 2,6 hektar dan diperkirakan dihuni sekitar 500 orang pada 2400–300 SM. Sisa-sisa bangunan batu, tembikar, manik-manik, hingga senjata logam ditemukan di lokasi. Menariknya, situs ini tetap terjaga selama ribuan tahun karena tertutup lapisan batu vulkanik hitam.
Penelitian yang dipimpin Dr. Guillaume Charloux dari Prancis dan Dr. Munirah AlMushawh dari Arab Saudi ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat di kawasan itu sudah terorganisir, jauh dari kesan nomaden. Bagi umat Islam, wilayah Khaibar juga punya makna sejarah, karena menjadi lokasi penting pada masa Rasulullah SAW.
Baca Juga: Pedang Diduga Milik Firaun Berusia 3.000 Tahun Ditemukan
Temuan Al-Natah sekaligus menegaskan bahwa bahkan di tengah padang pasir yang tandus, manusia mampu membangun peradaban yang tangguh dan meninggalkan jejak luar biasa bagi sejarah dunia. (*)









