![Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama sejumlah pejabat daerah dan jajaran PLN.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251003-WA0035.jpg)
Penyerahan program ini turut dihadiri Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, bersama sejumlah pejabat daerah dan jajaran PLN. Gubernur menegaskan bahwa budidaya lebah galo-galo tidak hanya bernilai ekonomi, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan dan kelestarian hutan.
“Atas nama Pemerintah Sumbar, kami berterimakasih kepada PLN Peduli yang telah menyalurkan 150 koloni galo-galo kepada masyarakat. Program ini selaras dengan upaya kita mendorong pemanfaatan hutan tanpa harus merusaknya,” ujar Mahyeldi.
Menurutnya, madu galo-galo sudah dikenal memiliki khasiat kesehatan, sementara proses budidayanya mendukung keseimbangan alam. “Mudah-mudahan ini jadi awal yang baik untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan hutan, khususnya di Koto Malintang,” tambahnya.
Bupati Agam, yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Dr. Mhd. Lutfi AR, juga menyambut positif bantuan tersebut. Ia berharap para kelompok tani serius mengelola budidaya lebah galo-galo agar memberi hasil optimal.
“Lebah galo-galo bukan hanya menghasilkan madu, tapi juga menjaga ekosistem hutan. Kami mengapresiasi PLN yang mendukung visi Agam membangun masyarakat maju, mandiri, dan sejahtera dengan tetap menjaga lingkungan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial dan Dinas Kehutanan Sumbar, jajaran OPD Kabupaten Agam, Forkopimda, Forkopimca Plus, GM PLN UID Sumbar bersama jajaran, civitas akademika Unand, hingga kelompok tani penerima bantuan.
Bantuan lebah galo-galo dari PLN diharapkan menjadi langkah nyata untuk mengembangkan ekonomi hijau di Sumatera Barat. Program ini menjadi bukti bahwa energi tidak hanya soal listrik, tetapi juga kepedulian pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.(Adpsb)








