![Anggota DPRD Sumbar, Firdaus.[foto : sci/yrp]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/FB_IMG_1748595548495.jpg)
Padang, Scientia – Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) untuk segera menerbitkan Surat Edaran (SE) Gubernur terkait kesantunan bertutur dan kesopanan berpakaian di ruang digital mendapat dukungan penuh dari Ketua DPW PKB Sumbar, Firdaus.
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan jati diri masyarakat Minangkabau yang sejak lama memegang teguh falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah”.
“Sebagai masyarakat Minangkabau, kita tentu bangga dengan budaya dan agama yang menjadi pegangan hidup. Maka menjaga ruang digital agar tetap sehat, santun, dan beretika adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama. PKB Sumbar mendukung penuh inisiatif pemerintah,” ujar Firdaus di Padang, Rabu (17/9).
Firdaus menilai, maraknya konten yang tidak sejalan dengan nilai adat dan agama belakangan ini memang perlu mendapat perhatian serius. Namun, ia menegaskan aturan tersebut jangan sampai dipahami sebagai bentuk pembatasan kreativitas masyarakat, terutama generasi muda.
“Yang perlu digarisbawahi adalah bagaimana kreativitas tetap berjalan, tetapi dalam bingkai norma, etika, dan kearifan lokal. Konten digital bisa tetap menarik tanpa harus meninggalkan kesantunan,” jelasnya.
Selain itu, Firdaus mengingatkan pentingnya melibatkan semua pihak dalam sosialisasi kebijakan ini, mulai dari tokoh adat, tokoh agama, hingga komunitas kreator konten lokal. Dengan begitu, surat edaran yang diterbitkan nantinya tidak hanya jadi aturan formal, tetapi benar-benar dipahami dan dijalankan oleh masyarakat.
“Kalau kita hanya membuat aturan tanpa dialog, maka yang muncul bisa saja penolakan. Karena itu, saya mendorong Pemprov Sumbar untuk lebih banyak melakukan pendekatan persuasif agar nilai-nilai adat dan agama ini bisa tumbuh menjadi kesadaran bersama, bukan sekadar kewajiban,” tambahnya.
Firdaus menegaskan, PKB Sumbar siap menjadi mitra pemerintah dalam mendukung langkah menjaga ruang digital yang sehat dan bermartabat. Baginya, generasi muda Minangkabau justru akan semakin kuat jika mampu menampilkan identitas budaya dan agama dalam karya digital mereka.
“Konten yang mencerminkan nilai-nilai lokal akan menjadi ciri khas dan kebanggaan kita di mata dunia. Itulah arah yang ingin kita tuju,” pungkasnya.(yrp)