Jakarta, Scientia.id – Lupa meletakkan kunci atau kesulitan mengingat nama seseorang sering dianggap kelemahan. Namun, riset terbaru justru menunjukkan bahwa orang pelupa bisa jadi lebih cerdas. Penelitian yang dilakukan sejumlah ahli neurosains mengungkap bahwa otak manusia secara alami menyaring informasi, agar hanya data penting yang disimpan jangka panjang.
Menurut studi di University of Toronto, melupakan hal-hal kecil bukan tanda lemahnya ingatan, melainkan kemampuan otak mengatur memori agar tidak kelebihan beban. Dengan begitu, seseorang bisa mengambil keputusan lebih cepat dan tepat berdasarkan informasi yang relevan.
“Tujuan utama dari memori bukan untuk menyimpan segala sesuatu, melainkan menyaring informasi yang berguna demi kelangsungan hidup dan pengambilan keputusan,” jelas Paul Frankland, salah satu peneliti.
Hal ini berbeda dengan anggapan umum yang mengaitkan kepintaran dengan daya ingat tajam. Justru, otak yang sehat bekerja seperti sistem manajemen data, membuang file yang tak perlu agar ruang penyimpanan tetap efisien.
Fenomena ini juga menjelaskan mengapa banyak ilmuwan atau orang sukses dikenal pelupa dalam kehidupan sehari-hari. Mereka lebih fokus pada hal besar, ide, atau inovasi, ketimbang detail kecil.
Meski demikian, para ahli menekankan bahwa pelupa yang dimaksud adalah lupa pada hal-hal sepele, bukan kehilangan ingatan permanen akibat gangguan kesehatan. Jika sifat pelupa ini diiringi dengan pola pikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah, besar kemungkinan itu adalah tanda kecerdasan.
Baca Juga: Tips Memilih Pendidikan yang Tepat untuk Anak Usia Prasekolah
Dengan penemuan ini, mungkin kita perlu melihat sisi positif ketika kerap melupakan hal-hal kecil. Bisa jadi, itu justru bukti otak sedang bekerja secara efisien untuk mendukung kecerdasan. (*)