Padang, Scientia.id – Peristiwa tragis yang melibatkan sepasang mahasiswa di Padang yang membuang bayi hasil hubungan gelap kembali menjadi peringatan keras atas memburuknya kondisi sosial dan krisis moral generasi muda. Anggota DPRD Sumbar Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Donizar menyatakan bahwa kejadian seperti ini bukan sekedar kasus individu, tapi sinyal kuat adanya kekosongan nilai, lemahnya fungsi pendidikan dan absennya kebijakan pencegahan yang menyeluruh.
“Kita sedang menghadapi pembantu jika pendidikan karakter dan pendidikan kesehatan reproduksi terus-menerus dianggap hal sepele. Generasi muda kita terjebak pada kebebasan tanpa pemahaman akan tanggung jawab,” ujar Donizar pada Scientia.id, Selasa (29/7).
Menurutnya, banyak kampus dan lembaga pendidikan tinggi yang hanya menekankan capaian akademik, tapi lalai dalam membina kehidupan emosional, spiritual dan sosial mahasiswa. Akibatnya, ketika dihadapkan pada masalah pribadi yang kompleks, sebagian besar remaja tidak tahu harus meminta bantuan ke mana.
“Kita tidak bisa hanya menyalahkan pelaku. Kita harus jujur bahwa mereka tumbuh di lingkungan yang abai baik keluarga, sekolah maupun negara,” tambah Donizar.
Donizar menekankan pentingnya pembentukan ekosistem pendidikan yang menyeluruh, di mana mahasiswa tidak hanya diberi pengetahuan. Tapi juga akses terhadap bimbingan psikologi, ruang diskusi terbuka soal isu remaja, hingga pendidikan seksual yang kontekstual dan berbasis nilai budaya.
Donizar pun mendorong agar pemerintah daerah mengembangkan kebijakan yang lebih progresif untuk merespon krisis moral generasi muda, termasuk dengan melibatkan organisasi keagamaan, komunitas kampus hingga tokoh pemuda sebagai bagian dari sistem perlindungan sosial.
Baca Juga: Donizar Prihatin Soal Krisis Sosial dan Kesehatan Jiwa di Sumbar
“Kalau kita hanya sibuk menyalahkan anak-anak muda yang ‘terperosok’, tapi tidak mau memperbaiki sistem yang membiarkan mereka terjatuh, maka persoalan ini akan berulang lagi dan lagi,” pungkas Donizar. (Tmi)