Dharmasraya, Scientia.id – PT Andalas Wahana Berjasa (AWB) kini memasukkan aliran listrik dari PLN untuk mendukung pengembangan wilayah kawasan mereka.
Manager PT AWB Sholeh menjelaskan bahwa proposal pemasangan listrik ini tidak hanya untuk kebutuhan perusahaan, tetapi juga untuk perluasan area.
“Membantu proses kelancaran dalam pengurusan PLN tersebut kami dibantu oleh pemerintah Nagari Koto Padang dalam proses tersebut,” ungkapnya pada Selasa (10/6/2025).
Menurut Sholeh, arus listrik yang dipasang saat ini akan digunakan oleh tenaga kerja di kebun dan pabrik PT AWB.
“Sifatnya umum di jalur PLN saat ini kan masyarakat belum ada kalau seandainya nanti terjadi ada pengembangan kawasan,” katanya.
Pemasangan tiang listrik PLN ini, kata Sholeh, mengakibatkan penumbangan pohon kelapa sawit di perkebunan masyarakat serta di dua area plasma, yaitu Koto Padang dan Sikabau.
“Untuk jalur sebelah kiri dari Koto Padang. Sedangkan untuk proses ganti rugi sudah melalui ke pemilik kebun dan pengurus plasma atau koperasi,” jelasnya.
Namun, Sholeh enggan memberikan rincian mengenai jumlah pohon kelapa sawit yang ditumbang.
“Itu kewajiban dari pengurus koperasi untuk menjelaskan karena kita kerjasama dengan pengurus. Maka kita tidak bisa menjelaskan secara rinci. Nanti terjadi perbedaan maka susah kita memberikan klarifikasinya. Bagus ditanya ke pengurus koperasi karena bentuk kerjasama perusahaan itu dengan pengurus koperasi,” paparnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak memiliki kewenangan untuk menjelaskan hal tersebut.
“Karena kita sudah ada komitmen dengan koperasi bentuk apa pun data dan infomasi hanya koperasi yang bisa memberikan klarifikasi,” tuturnya, menegaskan bahwa yang berhak menjawab adalah pengurus koperasi.
Baca Juga: Dokumen Tak Lengkap, Majelis KI Sumbar Cabut Sengketa Informasi Publik Soal Hak Plasma Sawit
Sementara, salah seorang informan yang bisa dipercaya membenarkan bahwa penumbangan kelapa sawit plasma telah mendapatkan ganti rugi.
“Untuk ganti rugi satu batang pohon kelapa sawit plasma kami terima sebesar Rp 350.000 perbatang,” terangnya. (tnl)