PADANG, Scientia – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menekankan pentingnya peningkatan kompetensi ahli bedah untuk mendukung target-target pembangunan kesehatan nasional.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, mendorong dokter ahli bedah terus mengasah kemampuan dan meningkatkan kapasitas. Salah satunya memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini, seperti telemedicine hingga bedah robotik.
“Kita mengapresiasi para ahli bedah yang telah berkontribusi dalam transformasi sistem kesehatan di berbagai tingkatan pelayanan,” kata Audy saat membuka kegiatan tahunan Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) Persatuan Ahli Bedah Indonesia (PABI) XXI Padang, Kamis (26/09).
Menurutnya, peningkatan kompetensi ini sangat penting untuk mencapai target pembangunan kesehatan nasional. Terlebih, profesi dokter ahli bedah membutuhkan keahlian tinggi, dan tanggungjawab besar atas keselamatan masyarakat.
Ia berharap, forum ini bisa memperkuat kerja sama antara pemerintah, rumah sakit, dan tenaga medis untuk meningkatkan kualitas layanan bedah di Indonesia, khususnya di wilayah Sumbar. “Kita berharap forum seperti ini bisa jadi wadah bertukar pengetahuan dan pengalaman,” ujarnya.
Politisi muda Sumbar ini menaruh harapan besar dokter ahli bedah bisa berperan lebih besar ke depannya. Terutama dalam penanganan situasi darurat seperti saat terjadi bencana alam, dan mendeteksi lebih awal kasus-kasus yang memerlukan penanganan bedah.
Ia mengaku saat ini Sumbar sudah memiliki jumlah dokter spesialis yang memadai dengan rasio sesuai standar nasional. Kendati begitu, kompetensi seluruh tenaga kesehatan di Sumbar sangat penting ditingkatkan agar lebih profesional.
Selain itu, Audy tak menampik masih ada rumah sakit yang kekurangan dokter spesialis bedah definitif untuk memberikan layanan optimal. Padahal, Sumbar sendiri sudah memiliki 79 rumah sakit dan ratusan fasilitas kesehatan yang tersebar di berbagai daerah.
“Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan dengan dukungan teknologi dan pengembangan sumber daya manusia, agar masyarakat Sumbar mendapatkan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas,” akunya.
Sementara itu, Ketua Panitia P2B2 PABI XXI, Tjahjo Winantyo, menyebut kegiatan tahunan bertema “Peran Ahli Bedah dalam Transformasi Kesehatan Nasional ini diikuti 2.022 peserta. Terdiri dokter spesialis bedah baru, anggota PABI, serta dokter umum spesialis bedah lainnya.
“Saya berharap melalui acara ini kita bisa saling bersilaturahim, meningkatkan pengetahuan, serta memunculkan inspirasi dan inovasi dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” terangnya. (rel/adpsb)