PADANG, Scientia – Pihak Sanggar Darak Badarak yang kini sedang naik daun disebut mengaku telah menjadi korban janji Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Menanggapi tudingan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin menyatakan pihaknya sangat menyayangkan pernyataan Ribut Anton Sujarwo, Ketua Sanggar Darak Badarak tersebut.
“Sebagai seorang pemimpin entitas seni tradisi di SDumbar, seharusnya yang bersangkutan bisa lebih bijak dan objektif dalam bersikap,” kata Jefrinal yang dikutip Scientia.id, Sabtu (28/9).
Menurutnya, pernyataan Ketua Sanggar Darak Badarak itu berlebihan dan dapat memicu polemik di tengah masyarakat. Apalagi seni tradisi semestinya dijunjung tinggi bagian dari warisan budaya, bukan sebagai alat propoganda politik.
BACA JUGA: Pemprov Sumbar Bantah Tudingan Sanggar Darak Badarak dengan 15 Ajakan
Pria kelahiran Pariaman ini menyebutkan, hakikat budaya itu ialah menyatukan bukan memecah-belah. “Kita jangan keliru demi kepentingan sesaat, integritas harus tetap dijaga,” tegasnya.
Dalam dua tahun terakhir, Dinas Kebudayaan Sumbar jtelah melibatkan Sanggar Darak Badarak dalam Pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah 2023, dan Festival Tambua Tansa di Agam, Agam Baralek Gadang Tahun 2023, Alek Nagari di Kota Padang 2024, serta Festival Tari di Dharmasraya 2024.
Diketahui, Ketua Sanggar Darak Badarak, Ribut Anton Sujarwo menuding Pemprov Sumbar itu ketika mengisi hiburan kegiatan kampanye salah satu pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Sumbar di Kabupaten Pasaman baru-baru ini.