Dharmasraya, Scientia – Jalan di daerah pinggiran Kabupaten Dharmasraya yang menghubungkan dua kabupaten, Dharmasraya dan Sijunjung, dalam kondisi rusak parah dan tak pernah tersentuh aspal.
Kerusakan jalan tersebut memiliki panjang sekitar 9 kilometer dari SP Dua Marga Makmur ke SP Tiga Beringin Sakti di Nagari Taratak Tinggi.
Kondisi ini sudah berlangsung lama dan belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah.
“Jalan ini merupakan akses utama lalu lintas perekonomian bagi masyarakat setempat, bagaimana pun kondisi jalannya tetap di tempuh,” kata Safrian Thomas, salah seorang warga setempat, saat diwawancara awak media ini, Sabtu (30/3/2024).
“Ketika hujan becek susah untuk dilewati dan ketika musim kemarau berdebu,” terangnya.
Safrian menuturkan kendala dari rusaknya jalan ini diakibatkan oleh kendaraan Truk PT yang lalu lalang menggunakan akses jalan ini.
“Kami mohon ada perhatian khusus dari pemerintah kabupaten Dharmasraya dan provinsi Sumatera Barat,” tuturnya.
Safrian menambahkan, masyarakat pun telah menyampaikan aspirasi terkait untuk pengaspalan jalan tersebut melalui Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada Gubernur Sumatera Barat di kegiatan Safari Ramadan pada Minggu (24/3/2024) di Masjid Al Munawwarah, Jorong Marga Jaya, Nagari Taratak Tinggi, Kecamatan Timpeh. Namun, hingga saat ini, belum ada perbaikan yang dilakukan.
Tak Bisa Melintas
Hal senada Dedi, seorang warga pengendara roda empat yang terjebak di ruas jalan poros tersebut mengatakan saat ini mobil yang ia kendarai tidak bisa melintasi jalan ini
“Saya terjebak di ruas jalan poros yang rusak ini sekitar 10 menit. Dengan kondisi jalan seperti ini saya harus mengantri dulu. Untuk bisa melewati jalan berlumpur dan berlobang ini. Langkah pertama yang saya lakukan terlebih dahulu dengan menambal jalan yang berlobang dengan batu maupun kerikil atau tidak menunggu alat berat dari PT untuk bisa membantunya,” keluh Dedi
Dan yang paling naas ketika curah hujan kendaraan yang melintasi jalan poros ini akan terjebak tanah yang lengket di ban, belum lagi amblas dikubangan lumpur, ungkap Dedi.
Dedi menambahkan, akses jalan tersebut selalu digunakannya untuk berpergian ke Sungai Tambang, Kabupaten Sijunjung.
“Untuk berpergian ke Sungai Tambang tidak mungkin saya putar balik ke Pulau Punjung karena jarak tempuhnya terlalu jauh,” terangnya.
Dedi berharap jalan tersebut segera diperbaiki agar masyarakat dapat beraktivitas dengan lancar.
“Jalan ini sangat penting bagi kami, mohon kepada pemerintah untuk segera memperbaikinya,” harap Dedi. (tnl)
Discussion about this post