Pessel, Scientia – Hengky Darwinta, SS dilewakan sebagai sako Sutan Bagindo Rajo Bukik di Medan Baik, Kenagarian Kambang, Kecamatan Lengayang, Pessel, Minggu (28/1/2024).
Pelewaan gelar sako ini dilaksanakan di Medan Nan Balinduang rumah gadang Suku Kampai Kampung Dalam.
Kegiatan inj dihadiri oleh Ketua LKAAM Kabupaten Pesisir Selatan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, Rajo Adat Kambang Rahmadianto Bagindo Sati yang juga adalah Ketua KAN.
Kemudian hadir juga Pucuak Syarak Kambang, Inyiak Majolelo dari Sungai Pagu, Tampuak Tangkai Alam Minangkabau Dt. Bandaro Kayo, Anggota DPRD Pessel Ermiwati, Ninik Mamak Nan 50, Imam Khatib dan tokoh-tokoh masyarakat.
Prosesi pengukuhan Hengky Darwinta Sutan Bagindo Rajo Bukik dan wakilnya Reza Surya, A.Md dilakukan oleh Datuak Rajo Itam.
Yakni dengan pemasangan saluak dan keris.
Kemudian pembacaan sumpah penghulu oleh.Pucuak Syarak Kambang.
Puncaknya dilanjutkan dengan Palewaan Gala oleh Rajo Adat Nagari Kambang Rahmadianto Bagindo Sati.
Pesan Raja Adat
Raja Adat Kenagarian Kambang berpesan agar penghulu yang dikukuhkan dalam keseharian selalu mengingat empat hal penting.
Yaitu adat bajanjang naik, adat batanggo turun, adat bajompok dan adat maniru manuladan.
“Tidak sembarangan memangku amanah penghulu, yaitu menjadi panutan dari anak keponakan dan teladan di nagari. Makanya, jika sudah menyandang gelar sako maka jagalah marwah penghulu,” kata Rajo Adat Kambang Bagindo Sati.
Ketua LKAAM Kabupaten Pesisir Selatan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah dalam sambutannya mengatakan, bahwa Nagari Kambang memakai Kelarasan Koto Piliang.
Yaitu nagari yang barajo-rajo, dimana Rajo Adat sekaligus sebagai Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN).
Untuk menjadi Rajo Adat di Nagari Kambang dilakukan secara “gadang bagelei” antara Sutan Bagindo Rajo Bukik dan Bagindo Sati atau dikulipahkan kepada Sutan Kulipah Dt. Putiah.
“Alhamdulillah tatanan adat Nagari Kambang berjalan sesuai dengan monografi dan harus terus dipelihara kelestariannya. Saya ucapkan selamat kepada Sutan Bagindo Rajo Bukik beserta wakilnya yang telah dikukuhkan dan dilewakan oleh Rajo Adat,” kata Syafrizal Ucok Datuak Nan Batuah.
Syafrizal Ucok berpesan kepada Ninik Mamak untuk memanfaatkan Restorative Justice (RJ).
Dimana tidak semua perkara pidana harus berakhir di pengadilan.
Perkara hukum anak kemenakan bisa diselesaikan dengan program RJ melibatkan Ninik Mamak.
Tentunya dengan syarat sesuai Peraturan Kapolri, dan LKAAM akan membantu memfasilitasinya.
“Restorative Justice adalah kemenangan dari Ninik Mamak, dimana terangkatnya marwah Ninik Mamak dimata anak kemenakan. Untuk mewujudkan RJ ini, maka LKAAM Sumbar sudah meneken MoU dengan Polda Sumbar,” kata Syafrizal Ucok, yang juga Wakil Bupati Pesisir Selatan periode 2005-2010.
Alek malewakan gala sako Sutan Bagindo Rajo Bukik ini diakhiri dengan makan bajamba secara adat, yaitu kuah bakacau, dagiang balapah dan tanduak batanam. (*)
Discussion about this post