Padang, Scientia – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) merilis perkembangan terbaru terkait dampak bencana alam yang terjadi sejak cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah pada 21 November lalu. Hingga Kamis (27/11/2025) pukul 12.00 WIB, jumlah korban mencapai 15 orang dan kerugian sementara ditaksir lebih dari Rp6,5 miliar.
Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, mengatakan bahwa data tersebut dihimpun dari laporan Pusdalops 13 kabupaten/kota yang terdampak bencana.
“Berdasarkan update data sementara, total kerugian sebesar Rp6,5 miliar lebih dan total korban sebanyak 15 orang,” ujar Arry di Padang.
Dari 15 korban tersebut, tercatat 9 orang meninggal dunia, 2 orang hilang, dan 4 orang mengalami luka-luka. Sementara itu, kerugian material paling besar terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, yakni mencapai Rp4.891.000.000 dari total kerugian sementara Rp6.533.800.000.
Arry menekankan bahwa data ini bersifat dinamis dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pusdalops provinsi dan kabupaten/kota terus memperbarui laporan sesuai perkembangan di lapangan.
“Data sewaktu-waktu dapat berubah dan akan diperbarui secara berkala,” jelasnya.
Pemprov Sumbar memastikan seluruh perangkat daerah bergerak cepat sesuai SOP tanggap darurat. Pemantauan ketat dilakukan terhadap kondisi cuaca, ketinggian air, pergeseran tanah, serta seluruh titik rawan bencana.
“Pusdalops siaga 24 jam. Setiap perangkat daerah sudah diarahkan untuk bertindak cepat,” kata Arry.
Tim BPBD, TNI-Polri, dan unsur relawan juga disebut terus melakukan patroli, peninjauan lokasi, hingga penanganan warga yang membutuhkan bantuan.
Di tengah dinamika cuaca yang belum stabil, Arry mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan tidak panik. Ia juga meminta masyarakat saling membantu serta memperbanyak doa untuk keselamatan bersama.
“Kita berharap bencana ini segera berlalu. Semoga Allah SWT menjaga seluruh masyarakat Sumatera Barat dari marabahaya,” tutupnya.
Cuaca ekstrem diprediksi masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah mengingatkan masyarakat di daerah rawan untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda potensi bencana, demi mencegah jatuhnya korban lebih banyak.(Adpsb)

![Surat keputusan Gubernur Sumbar tentang status tanggap darurat bencana alam.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251126-WA0009-120x86.jpg)




