![Gubernur Sumbar, Mahyeldi.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Mahyeldi-Korupsi.jpg)
Acara tersebut menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk memperkuat pemahaman tentang nilai integritas sekaligus mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin masa depan yang bersih dan profesional.
Dalam sambutannya, Mahyeldi menyampaikan rasa bangga karena Sumatera Barat dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan ini. Ia menekankan bahwa pemuda adalah kunci penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bebas dari praktik koruptif.
“Kami sangat senang dengan adanya Kelas Pemuda Antikorupsi ini. Pesertanya adalah calon pemimpin masa depan, calon gubernur masa depan,” ujar Mahyeldi disambut tepuk tangan peserta.
Ia berharap pengetahuan dan semangat antikorupsi yang diperoleh peserta tidak hanya berhenti sebagai teori, tetapi menjadi nilai yang hidup dan dipraktikkan di lingkungan masing-masing.
“Semoga semangat antikorupsi yang ditanamkan hari ini menjadi bekal bagi kalian untuk memimpin bangsa ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa banyak program pemerintah berjalan lambat atau tidak maksimal akibat perilaku korupsi. Hal ini, kata dia, menjadi alasan pentingnya pendidikan antikorupsi sejak dini.
“Kita sering melihat banyak program tidak berjalan maksimal karena perilaku korup. Maka dari itu, pendidikan antikorupsi bagi pemuda ini sangat penting,” tegasnya.
Ia mendorong peserta agar aktif menyebarkan nilai integritas dan ikut meminimalkan potensi korupsi di masyarakat.
“Kalian nanti akan terjun ke lapangan, mensosialisasikan nilai-nilai integritas, dan ikut meminimalkan perilaku korupsi di masyarakat. Kalau ini berjalan, pembangunan kita akan lebih cepat dan berkualitas,” kata Mahyeldi.
Kegiatan ini diikuti 50 peserta terbaik dari total 1.026 pendaftar di Sumatera Barat. Para peserta terpilih akan mewakili daerah dalam Bootcamp Antikorupsi Nasional—Sinergi Integritas Muda Indonesia.
Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Dion H. Sumarto, mengatakan bahwa Kelas Pemuda Antikorupsi merupakan upaya KPK memperkuat gerakan antikorupsi melalui jalur pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, terutama di kalangan anak muda.
“KPK meyakini pemberantasan korupsi tidak cukup dengan penindakan, tapi harus juga melalui pendidikan nilai dan budaya integritas. Pemuda adalah agen perubahan, penjaga integritas, dan masa depan Indonesia yang bersih dari korupsi,” jelas Dion.
Dion menilai Sumatera Barat memiliki modal sosial yang kuat dalam membangun integritas, terutama melalui falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
“Nilai-nilai itu adalah kekuatan moral yang perlu kita hidupkan kembali agar bisa menjadi fondasi dalam melawan korupsi di semua lini kehidupan,” katanya.
Kelas Pemuda Antikorupsi 2025 diharapkan menjadi ruang belajar, berdiskusi, dan berjejaring bagi generasi muda Sumbar. Tidak hanya memahami konsep, peserta juga diproyeksikan menjadi penggerak perubahan di tengah masyarakat.(Adpsb)




![Penemuan korban di Lubuk Minturun ,Kota Padang oleh Tim Sat Brimob Polda Sumbar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG_20251128_095519-350x250.jpg)



![Mahyeldi Ansharullah, resmi membuka acara Smart Food B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman).[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Mahyeldi-Pangan-75x75.jpg)