Jakarta, Scientia.id – Kabar duka menyelimuti dunia sepak bola nasional. Oyong Liza, putra kelahiran Padang, Sumatera Barat, yang pernah menjadi kapten Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, meninggal dunia di Jakarta, Senin (8/9) siang.
Kabar wafatnya pemain legendaris kelahiran 10 November 1946 ini disampaikan pengamat sepak bola Kesit B Handoyo, usai menerima informasi dari mantan pemain Timnas, Andjas Asmara. “Innalillahi wainna ilaihi roji’un. Bang Oyong berpulang. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya,” ujar Kesit.
Bagi masyarakat Minangkabau, nama Oyong Liza bukan hanya sekadar pemain bola, tetapi simbol kebanggaan daerah. Dari Padang, ia meretas jalan hingga menjadi salah satu libero terbaik Asia Tenggara pada era 1970-an.
Sebagai kapten Timnas Indonesia, Oyong mengantarkan skuad Garuda hingga tampil di play-off Olimpiade. Ia juga dikenang lewat laga monumental saat Timnas menahan imbang Manchester United 0-0 pada 1975.
Di level klub, karier Oyong paling melejit bersama Persija Jakarta. Ia mempersembahkan tiga gelar Perserikatan (1973, 1975, 1979), Piala Soeratin 1972, serta Piala Marah Halim 1977. Catatan prestasi itu menjadikannya salah satu pemain dengan koleksi trofi terbanyak sepanjang sejarah Macan Kemayoran.
Bahkan, salah satu kemenangan bersejarah Persija—menundukkan Jepang 1-0 pada 1977—tak lepas dari peran penting Oyong sebagai kapten.
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Taiwan 6-0, Sananta Cetak Brace
Kini, sang legenda telah berpulang. Namun, bagi warga Minangkabau, sosok Oyong Liza akan selalu dikenang sebagai putra daerah yang mengharumkan nama Indonesia lewat sepak bola. (*)