Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Gubernur Sumbar, Mahyeldi, dalam malam penganugerahan di Auditorium K.H. M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta, Jumat (18/8/2025).
Mahyeldi menyebut, pencapaian ini adalah hasil kerja bersama berbagai pihak, mulai dari pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga masyarakat sendiri.
“Penghargaan ini adalah bukti bahwa kita serius memastikan anak-anak di Sumbar tumbuh di lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang,” ujarnya.
Menurut Mahyeldi, keberhasilan ini tak lepas dari komitmen menjalankan aturan seperti UU Perlindungan Anak, Perpres tentang Kabupaten/Kota Layak Anak, dan Permen PPPA terkait kebijakan KLA.
Proses penilaian dilakukan secara bertahap, mulai dari evaluasi mandiri, verifikasi administrasi, hingga pengecekan lapangan secara hybrid. Menariknya, evaluasi juga melibatkan pendapat anak-anak tentang pemenuhan hak dan perlindungan khusus di daerah mereka.
Menteri PPPA, Arifatul Choiri Fauzi, mengapresiasi para kepala daerah yang mampu menggerakkan program KLA.
“Mewujudkan daerah ramah anak butuh kepemimpinan kuat, kebijakan yang mendukung, dan kerja sama lintas sektor,” tegasnya.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, menekankan bahwa kota atau provinsi layak anak bukan sekadar nyaman dihuni, tapi juga layak dicintai.
“Ini soal membangun masa depan bangsa melalui lingkungan yang mendukung anak-anak tumbuh menjadi generasi tangguh dan berkarakter,” ujarnya.
Dengan penghargaan ini, Pemprov Sumbar menegaskan akan terus memperkuat kebijakan, program, dan kolaborasi lintas sektor demi menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan ramah bagi anak.(Adpsb)