Jakarta, Scientia.id – Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag, bekerja sama dengan Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional, memberikan beasiswa dengan skema full funded.
Fasilitas yang diterima meliputi uang kuliah tunggal (UKT), biaya hidup Rp1,5 juta per bulan, tunjangan laptop Rp6 juta, biaya transportasi hingga Rp2 juta, dan atribut beasiswa. Dalam empat tahun studi, total pembiayaan bisa mencapai Rp140,5 juta untuk penerima di perguruan tinggi negeri (PTN) dan Rp99,7 juta di perguruan tinggi keagamaan negeri (PTKIN).
Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Abu Rohmad menyebut BeZakat sebagai terobosan pemanfaatan zakat produktif untuk pendidikan tinggi.
“Sinergi lintas lembaga ini diharapkan menjadi role model pendayagunaan zakat produktif untuk pendidikan tinggi,” ujarnya.
Data menunjukkan, 60,1% penerima beasiswa adalah perempuan dan 39,9% laki-laki. Jawa Barat menjadi provinsi dengan penerima terbanyak (45 orang), disusul Jawa Timur (32) dan Jawa Tengah (22).
Baca Juga: Kursus Bahasa Inggris untuk Guru Madrasah Ibtidaiyah, Kemenag Siapkan Beasiswa
Program ini mencakup 21 universitas unggulan, dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati urutan pertama kategori PTKIN (21 mahasiswa) dan Institut Pertanian Bogor di kategori PTN (12 mahasiswa). (*)