
Akhir-akhir ini, kehadiran kafe menjamur di berbagai kota di Indonesia. Keberadaan kafe ini menunjukkan perubahan gaya hidup masyarakat, meskipun jenis tempat untuk meminum kopi sudah ada sebelumnya di tengah masyarakat Indonesia. Dulunya, masyarakat mengenal istilah “warung kopi” atau “kedai kopi”. Perbedaan nama antara “kafe” dan “warung kopi” tentunya juga memberi kesan dan suasana yang berbeda pula. Ketika mendengar kata “kafe”, kita menyadari bahwa istilah ini lebih modern daripada “warung kopi”. Kafe menyajikan berbagai minuman yang namanya banyak menggunakan bahasa asing, seperti kata latte yang berasal dari Italia. Minuman jenis latte ini sudah tidak asing lagi bagi orang-orang yang gemar berkunjung ke kafe. Berbeda dengan kafe, warung kopi yang dulu ada di tengah masyarakat tidak menyajikan berbagai minuman dengan nama-nama asing. Menu yang umumnya ada di warung kopi, seperti kopi hitam dan kopi susu.
Jika nama-nama minuman yang ada di kafe dan warung kopi berbeda, tentunya desain dan fasilitas dari kedua tempat ini juga berbeda. Kafe didesain dengan tema-tema tertentu untuk menarik minat pengunjung. Tidak hanya perbedaan desain, orang-orang yang mengunjungi warung kopi dan kafe pun berbeda. Jika warung kopi dulunya banyak dikunjungi oleh laki-laki dewasa, kafe justru dikunjungi oleh laki-laki dan perempuan dari berbagai kalangan usia (remaja atau dewasa). Aktivitas yang dilakukan di kafe pun lebih beragam jika dibandingkan dengan warung kopi. Di warung kopi, pada umumnya pengunjung menikmati kopi dan camilan ringan (gorengan) sambil mengobrol atau merokok. Di kafe, pengunjung juga bisa mengobrol dan menikmati camilan (berbagai kue yang tampilannya modern) sambil mendengar musik, tetapi saat ini kafe juga banyak dijadikan sebagai tempat untuk belajar dan bekerja. Oleh karena itu, di beberapa kota, jenis kafe pun menjadi beragam, ada kafe untuk belajar, kafe yang bisa dikunjungi anak-anak, kafe dengan tema binatang peliharaan tertentu (seperti kucing dan anjing), dan sebagainya.
Dengan demikian, kafe yang belakangan ini menjamur di tengah masyarakat, kita kenal sebagai tempat yang menyajikan berbagai minuman (kopi yang didominasi dengan istilah asing dan minuman lainnya) dan camilan ringan (juga kue-kue dengan berbagai istilah asing), yang bisa dikunjungi oleh berbagai orang untuk beragam aktivitas. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata kafe memiliki makna “1. Tempat minum kopi yang pengunjungnya dihibur dengan musik; 2. Tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, seperti kopi, teh, bir, dan kue-kue: kedai kopi”. Dari pemaparan makna kafe yang ada di KBBI, dapat disimpulkan bahwa tempat ini fokus untuk menyajikan minuman. Makanan yang bisa dinikmati pun adalah makanan ringan. Oleh karena itu, aktivitas umum yang banyak dilakukan di kafe adalah mengobrol. Lalu, mengapa ada kafe yang juga menyajikan makanan berat (seperti nasi dengan berbagai lauk)? Untuk jenis tempat ini, di dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah kafetaria. Di dalam KBBI, kata kafetaria memiliki makna “restoran yang menyajikan aneka masakan, makanan, dan minuman di gerai dengan sistem swalayan bagi para pengunjung”.
Dari pemaparan makna yang ada di KBBI, kita bisa memahami bahwa keberadaan fisik kafetaria tidak mandiri seperti kafe. Kafetaria menjadi bagian dari suatu tempat atau gedung. Oleh sebab itu, di dalam KBBI disebutkan ada di gerai dengan pemahaman biasanya ada di sekolah, kampus, perkantoran, atau di asrama. Hal ini berbeda dengan kafe yang bisa berdiri sendiri (tidak harus bergabung dengan gedung-gedung tertentu). Istilah sitem swalayan yang dimaksud di dalam KBBI adalah cara pengunjung mengambil makananannya sendiri (porsi nasi dan lauk yang diinginkan) atau dikenal juga dengan istilah prasmanan.
Dari posisi keberadaannya, istilah kafetaria hampir sama dengan kantin. Kantin juga menjadi tempat makan dan minum yang berada di tempat khusus seperti sekolah, kampus, kantor, atau asrama. Di dalam KBBI, kata kantin memiliki makna “ruang tempat menjual minuman dan makanan (di sekolah, di kantor, di asrama, dsb)”. Perbedaan antara kafetaria dan kantin terletak dari cara memesan makanannya. Kafetaria menggunakan sistem swalayan (prasmanan), sedangkan kantin tidak. Biasnya, kafetaria hanya satu, sedangkan kantin memiliki berbagai toko (seperti ada tempat yang hanya menjual lontong sayur, ada tempat yang hanya menjual mi, ada tempat yang hanya menjual bakso, dan sebagainya) tetapi tergabung dalam satu ruang.
Kita sudah membahas dua jenis tempat makan dan minum yang ada di gedung atau lokasi tertentu (seperti sekolah, kampus, kantor, dan asrama), yaitu kafetaria dan kantin. Bagaimana dengan tempat makan dan minuman yang berada di luar lokasi-lokasi khusus tersebut? Kita mengenal kata restoran dan rumah makan. Di berbagai daerah juga ada istilah lainnya seperti warung tegal yang disingkat menjadi warteg dan ampera yang harganya lebih terjangkau dibandingkan rumah makan. Untuk lebih lengkapnya, mari kita bahas berbagai istilah tersebut. Secara umum, istilah restoran disamakan dengan istilah rumah makan. Bahkan, di dalam KBBI, makna untuk kara restoran adalah “rumah makan”.
Di tengah masyarakat, ada perbedaan antara restoran dan rumah makan. Perbedaan pertama, restoran dianggap memiliki menu yang lebih beragam. Menu di restoran tidak hanya fokus pada nasi, tetapi juga ada menu lain seperti olahan tepung (spageti, mi, dan sebagainya). Rumah makan selama ini dipahami masyarakat fokus pada nasi dengan berbagai hidangan lauknya. Hal ini dianggap terpengaruh dari keberadaan rumah makan Padang yang menyajikan menu nasi dan lauk-pauk. Istilah rumah makan sangat banyak digunakan oleh tempat yang menjual masakan Padang. Perbedaan kedua, kata restoran bisa disandingnya dengan berbagai menu dari luar Indonesia. Oleh sebab itu, kita cenderung menyebut tempat makan dengan menu dari negara lain dengan cara menambahkan nama negara di belakangnya seperti restoran Italia, restoran India, restoran Jepang, retoran Korea, restoran Turki, dan sebagainya. Kita cenderung tidak menggunakan istilah Rumah Makan Jepang dan sebagainya. Dengan demikian, terdapat perbedaan lokasi tujuan antara restoran dan rumah makan, meskipun keduanya bisa berdiri sendiri (tidak harus bergabung dengan gedung tertentu seperti kafetaria dan kantin). Karena restoran dianggap memiliki jenis menu lebih beragam dan penggunaannya lebih umum, tempat ini pun banyak dijumpai di hotel, bandara, mal, dan sebagainya.
Kita akan sulit menemukan istilah rumah makan di hotel karena pengunaannya yang tidak seluas istilah restoran. Istilah tempat makan ini nyatanya juga masih banyak di berbagai daerah, seperti warteg dan ampera yang telah disebutkan sebelumnya. Istilah ampera diambil dari nama rumah makan Ampera yang memberi harga lebih terjangkau untuk rumah makan. Sejarah tentang rumah makan Ampera yang kemudian istilah ampera diambil menjadi jenis rumah makan bisa ditemukan di berbagai sumber. Oleh sebab itu, di wilayah Sumatera juga banyak ditemukan rumah makan dan ampera.
Kita kembali ke tempat yang fokus menjual minuman. Di bagian awal tulisan ini, kita sudah membahas kafe yang menjual kopi dan minuman lainnya, seperi teh dan jus. Namun masih ada beberapa jenis tempat minum lainnya. Salah satu yang akan kita bahas adalah bar. Istilah ini juga sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Apa itu bar? Bar adalah tempat yang juga menjual minuman, tetapi jenis minumannya berbeda dengan kafe. Di dalam bar pengunjung bisa membeli minuman yang beralkohol. Oleh sebab itu, keberadaan bar di Indonesia sangat diatur dengan berbagai ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, sehingga keberadaannya tidak sebanyak kafe. Sesungguhnya, berbagai jenis tempat makan dan minum masih ada lebih banyak lagi. Akan tetapi, untuk artikel kali ini, kita hanya foikus membahas berbagai istilah yang sering digunakan di tengah masyarakat agar kita bisa mengetahui perbedaan semuanya. Dengan demikian kita bisa menyesuaikan aktivitas dengan tempat yang akan kita tuju. Jika kita ingin mengobrol santai, kitab isa pergi ke kafe. Jika kita ingin mencoba berbagai hidangan dari luar negeri, kitab isa pergi ke restoran tertentu. Semoga bermanfaat.