Diprakarsai oleh Kepala Biro Pemerintahan dan Otda, Ezeddin Zain, S.H., M.E, inovasi ini bukan sekadar acara makan pagi, tetapi forum informal yang menjembatani komunikasi antarpegawai. Dilaksanakan setiap Jumat di awal bulan sejak Agustus 2024, kegiatan ini murni dilakukan secara gotong royong tanpa mengandalkan dana APBD.
“SARASA bukan cuma soal makanan, tapi soal membangun keakraban dan semangat kerja bareng. Kita buat santai, tapi punya dampak besar,” ujar Ezeddin, Kamis (31/7) di Padang.
Dalam forum ini, pegawai dari berbagai bidang duduk bersama tanpa sekat jabatan. Mereka saling berbagi cerita, ide, hingga keluh kesah, yang selama ini mungkin terpendam karena rutinitas kerja yang kaku dan individualistis.
Ezeddin mengakui, ide ini lahir dari keresahannya melihat suasana kerja yang mulai kehilangan sisi humanis. Dengan SARASA, komunikasi lebih cair, koordinasi jadi lebih luwes, dan semangat gotong royong tumbuh dari bawah, bukan sekadar instruksi dari atas.
Tak hanya mempererat hubungan antarpegawai, SARASA juga jadi ruang nyata untuk menghidupkan nilai-nilai ASN BerAKHLAK, seperti kolaboratif, adaptif, dan harmonis. Nilai-nilai itu tidak lagi jadi slogan, tetapi benar-benar dirasakan dalam keseharian.
Menariknya, SARASA tidak memerlukan teknologi atau struktur baru. Justru karena kesederhanaannya, program ini mudah diterapkan di biro atau OPD lain. Kini, SARASA telah menjadi simbol budaya kerja positif di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Barat.
Ezeddin berharap SARASA bisa terus berkembang, bukan hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga wadah menyerap ide-ide baru, memperkuat motivasi kerja, dan membangun solidaritas antar ASN secara emosional dan menyentuh.
“Kadang perubahan besar dimulai dari hal sederhana. Sarapan bersama bisa jadi awal munculnya semangat baru dalam birokrasi kita,” pungkasnya.(Adpsb)