
Padang, Scientia.id – Kebakaran yang melanda kawasan Bukit Gagoan, Kabupaten Solok menyita perhatian publik. Lebih dari 30 hektare lahan hangus terbakar. Menyikapi hal ini, anggota DPRD Sumbar, Firdaus angkat bicara dan meminta agar pemerintah bertindak cepat dan serius.
Firdaus menilai peristiwa kebakaran Ini bukan sekedar bencana biasa, namun menjadi alarm keras bagi seluruh pihak agar segera membenahi sistem pengawasan dan penanganan kedokteran hutan dan lahan di Sumbar.
“Kita tidak bisa menganggap ini musibah biasa. Bukit Gagoan adalah salah satu aset alam dan pariwisata di Sumbar. Ketika terbakar, bukan hanya pohon yang hilang, tapi kepercayaan dan harapan masyarakat,” ujar Firdaus pada Scientia.id, Senin (21/7).
Firdaus mendesak agar pemerintah provinsi bersama Pemkab Solok segera mengusut penyebab kebakaran. Apakah karena kelalaian manusia, aktivitas pembukaan lahan, atau faktor lainnya.
“Harus ada investasi menyeluruh. Kita tidak boleh tutup mata jika ada unsur kelalaian atau kesengajaan dalam peristiwa ini. DPRD siap mendorong pembentukan tim khusus pemantauan pembakaran lahan dan hutan,” tegas Firdaus.
Lebih lanjut, Firdaus menekankan pentingnya langkah pencegahan jangka panjang, termasuk peningkatan anggaran bagi BPBD dan dinas Kehutanan, pelatihan relawan desa, dia penyuluhan kepada masyarakat soal bahaya pembakaran terbuka.
“Setiap tahun kita seperti tidak belajar dari kebakaran sebelumnya. Harus ada regulasi yang benar-benar ditegakkan dan edukasi berkelanjutan untuk warga,” tambah Firdaus.
Firdaus juga menyampaikan keprihatinan kepada warga sekitar Bukit Gagoan yang terdampak, baik secara ekonomi maupun psikologis. Firdaus berharap bantuan segera disalurkan dan kawasan yang terbakar dapat segera direhabilitasi.
“Kami dari DPRD akan ikut mengawal proses pemulihan dan berharap ini jadi momentum memperkuat Sinergi antara pemerintah, masyarakat dan DPRD dalam menjaga lingkungan,” tutup Firdaus. (*)