
Padang, Scientia.id – Bendahara DPW PKB Sumbar sekaligus Anggota DPRD Sumbar, Donizar menilai kasus prostitusi yang melibatkan remaja 16 tahun di Pesisir Selatan mencerminkan lemahnya kontrol sosial dan minimnya literasi digital di kalangan anak muda. Ia menyebut media sosial sebagai salah satu jalur utama yang membuka aksi bagi remaja untuk masuk dalam lingkaran prostitusi.
“Media sosial bukan hanya soal konten lucu dan hiburan. Ia bisa menjadi pintu masuk bagi eksploitasi seksual. Kita tidak boleh lengah,” ujar Donizar pada Scientia.id, Sabtu (21/6).
Remaja yang diamankan satpol PP di Pantai Sago, diketahui beroperasi secara mandiri menawarkan jasanya dengan tarif tertentu. Bagi Donizar, pola ini menunjukkan adanya perubahan bentuk prostitusi yang makin sulit dideteksi.
“Kalau dulu sindikatnya jelas, sekarang bisa mandiri, bisa lewat DM, bisa lewat status WhatsApp. Ini yang harus diwaspadai. Kita perlu tingkatkan literasi digital dan pendampingan psikososial bagi remaja,” tegas Donizar.
Donizar juga menyarankan adanya kurikulum khusus di sekolah untuk memberikan edukasi kepada pelajar tentang bahaya eksploitasi seksual dan perdagangan orang, serta pentingnya menjaga keamanan digital pribadi.
“Kita butuh pendekatan preventif. Penindakan itu penting, tapi kalau akar masalah tidak diselesaikan, kasus seperti ini kan terus berulang,” kata Donizar. (Tmi)