Acara yang berlangsung di “Rumah Indonesia” turut dihadiri oleh para diaspora dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, tokoh agama, hingga komunitas pecinta kain tradisional. Rombongan DPR RI yang mendampingi Puan terdiri dari sejumlah pimpinan komisi, serta Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti. Sambutan hangat disampaikan langsung oleh Konsul Jenderal RI di San Francisco, Prasetyo Hadi.
“Alhamdulillah, senang rasanya bisa berkumpul di rumah Indonesia ini bersama saudara-saudara sebangsa,” ujar Puan membuka pertemuan.
Suasana malam itu penuh keakraban dan semangat kebangsaan. Puan mengapresiasi kekompakan dan antusiasme diaspora Indonesia di Amerika Serikat, serta mengingatkan pentingnya menjaga identitas sebagai warga negara Indonesia.
“Ini menunjukkan bahwa meski tinggal jauh dari tanah air, kita tetap Indonesia. Jangan pernah lupakan akar kita,” tegasnya.
Puan juga menyinggung kondisi dunia yang sedang bergejolak, mulai dari perang hingga ketidakstabilan ekonomi global. Ia mengingatkan pentingnya persatuan agar Indonesia tetap kuat menghadapi tantangan internasional.
“Dengan jumlah penduduk 280 juta dan 17 ribu pulau, Indonesia adalah negara besar. Tapi kita akan dianggap kecil jika tidak bersatu,” tegasnya.
Puan mengapresiasi kontribusi para diaspora dan berharap mereka terus menjadi representasi positif Indonesia di luar negeri. Ia juga mendorong generasi muda Indonesia yang menempuh studi di AS untuk nantinya berperan aktif membangun negeri.
Dalam sesi dialog, isu tenaga kerja ilegal dan kebijakan imigrasi AS juga disinggung. Puan menilai pentingnya mitigasi dan perlindungan WNI dari dampak kebijakan tersebut.
Tak hanya bertemu diaspora, Puan sebelumnya menjadi pembicara utama dalam konferensi internasional bertajuk “Role of Women in Strengthening Global Resilience and Advancing Diplomacy” di California State University (CSU), Sacramento. Acara itu digelar atas kolaborasi mahasiswa dan dukungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, Puan juga melakukan kunjungan ke markas besar perusahaan teknologi dunia seperti Meta dan Google, untuk membahas isu digital dan peran media sosial dalam demokrasi.
Dalam paparannya kepada para diaspora, Puan menegaskan komitmen DPR RI untuk terus mengawal kebijakan pemerintah, termasuk efisiensi anggaran dan penyusunan APBN 2026. Ia menutup pertemuan dengan pesan sederhana namun bermakna:
“Walau tinggal jauh, yakinlah bahwa Indonesia selalu ada di hati kita semua,” kata Puan. (yrp)