Padang, Scientia.id – Sumatera Barat berhasil menyumbang 1.146 ton beras ke cadangan nasional yang diserap Perum Bulog hingga pertengahan April 2025. Capaian ini diapresiasi oleh anggota DPRD provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Donizar yang menilai bahwa angka itu bukan hanya sekadar hasil panen tetapi juga simbol ketahanan dan harapan petani di tengah tantangan.
“Di balik angka itu, ada tangan-tangan yang bekerja sejak subuh, ada ladang-ladang yang tetap ditanami meski pupuk mahal dan cuaca tak menentu. Kita tidak boleh hanya memuji hasilnya, tapi juga harus mendengar suara dari sawah,” ucap Donizar pada Scientia.id, Rabu (29/4).
Menurut Donizar, Sumatera Barat memiliki lahan subur dan petani ulet, terutama di wilayah seperti Pasaman dan Pesisir Selatan. Namun potensi besar itu belum dibarengi dengan kebijakan dan dukungan teknis yang memadai. Ia mendorong agar pemerintah provinsi dan kabupaten mempercepat pembangunan irigasi, memperluas akses pupuk bersubsidi, serta mendampingi petani dengan teknologi pertanian ramah lingkungan.
“Kalau kita ingin bicara ketahanan pangan nasional, Sumatera Barat harus jadi lumbung yang sejahtera. Tapi jangan biarkan petaninya tetap hidup pas-pasan,” ujar Donizar.
Donizar juga mengingatkan bahwa regenerasi petani harus dipikirkan dari sekarang. Ia mendorong hadirnya program beasiswa pertanian berbasis nagari serta intensif bagi pemuda tani agar sektor ini tidak kehilangan generasi.
Baca Juga: Serap 1,3 Juta Ton Beras Nasional, Firdaus: Dukung Ketahanan Pangan Nasional
“Beras itu bukan sekadar komoditas, tapi juga masa depan. Dan masa depan itu harus dimulai dari sekarang bersama para petani,” tutup Donizar. (tmi)