Heri Saputra Jadi Juri Lomba Masak Tradisional Bundo Kanduang Antarsuku di Alek Nagari Tebing Tinggi, Soroti Potensi UMKM

Dharmasraya, Scientia.id – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Dharmasraya, Heri Saputra, didaulat menjadi salah satu dewan juri dalam lomba masak rendang kuliner tradisional bundo kanduang antar suku di Nagari Tebing Tinggi.

Acara yang berlangsung meriah di rumah panjang pada Senin malam (28/4/2025) ini merupakan bagian dari perayaan Alek Nagari Tebing Tinggi.

Delapan suku yang ada di Nagari Tebing Tinggi turut berpartisipasi dalam lomba ini, memamerkan kekayaan dan keunikan cita rasa dari masing-masing suku melalui berbagai hidangan tradisional.

BACAJUGA

Polres Dharmasraya Gelar Konferensi Pers Soal Ayah Tiri Aniaya Putri Sambungnya

Jumat, 16/5/25 | 20:43 WIB

Polisi Ungkap Motif Ayah Tiri Bunuh Anak di Dharmasraya: Sakit Hati Ditagih Utang

Kamis, 15/5/25 | 21:59 WIB

Kehadiran Heri Saputra sebagai dewan juri menambah semarak acara dan memberikan penilaian terhadap keahlian memasak para bundo kanduang. Beragam kuliner tradisional tersaji dan dimasak langsung di lokasi acara oleh para bundo kanduang, mulai dari ketan, gulai cubadak, rendang, hingga hidangan khas lainnya. Sementara itu, kuliner khas Tebing Tinggi seperti Dadiah Kokek tidak ada ditampilkan.

Sebagai putra Nagari Tebing Tinggi, Heri Saputra menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif masyarakat dalam melestarikan tradisi.

“Ini momen bagi kita bersama dalam membangun nagari,” ujarnya.

Lebih lanjut, Heri Saputra menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mempererat tali persaudaraan antar suku sekaligus melestarikan warisan kuliner tradisional sebagai aset berharga dalam memajukan Nagari Tebing Tinggi secara keseluruhan.

Tak hanya itu, Heri Saputra juga menyoroti potensi besar yang dimiliki Nagari Tebing Tinggi dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pengelolaan kuliner khas tradisional.

“Ini perlu kita dorong untuk memperkenalkan kuliner dan masakan khas tradisional ala Nagari. Sebab saat sekarang generasi muda terbiasa dengan masakan instan atau cepat saji, tak lagi kenal dengan masakan tradisional,” pungkasnya. (tnl)