![Rapat evaluasi pengeloaan mudik tahun 2025 oleh Korlantas Polri. Selasa, (15/04/2025) [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/04/IMG-20250415-WA00162.jpg)
Jakarta, Scientia – Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho mengatakan, efektivitas pengelolaan mudik tahun depan (2026) mesti menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pemudik saat berlalu lintas. Mulai dari kesiapan moda transportasi publik yang berkeselamatan, kondisi infrastruktur yang memadai, manajemen lalu lintas berbasis data dan strategi yang terukur, serta keakuratan data pemudik yang akan melakukan perjalanan.
“Jadi tahun depan harus lebih baik,” ujar Irjen Pol Agus Suryonugroho pada kegiatan evaluasi pengamanan arus mudik 2025 dan Rencana Mudik 2026 di NTMC Korlantas Polri. Selasa, (15/04/2025).
Dikatakan Kakorlantas, pentingnya kesiapan moda transportasi publik yang berkeselamatan dimaksudkan agar mobilitas masyarakat saat mudik dapat berlangsung dengan aman. Sehingga dapat mengantisipasi persoalan moda transportasi yang dapat mengganggu kelancaran perjalanan pemudik.
“Tata kelola moda transportasi penting sekali, apakah tahun depan pemerintah sudah menyiapkan moda transportasi yang berkeselamatan,” katanya.
Selain itu, sebut Agus, kelancaran moda transportasi bergantung pada kondisi infrstruktur yang memadai seperti jalan nasional, jalur alternatif maupun jalan tol. Sebab, infrastruktur benar – benar sengat mempengaruhi efektivitas pengamanan dan kenyamanan perjalanan.
“Tata kelola infrastruktur, apakah jalan kita sudah siap atau belum. Kemudian tata kelola jalan tol bagaimana, bagaimana di nagrek, puncak, mengkreng, dijalur tersebut walaupun personel sudah di turunkan tetap akan susah karena keadaan jalannya. Namun kita sudah berikan pelayanan dan pengelolaan,” sebutnya.
Selanjutnya sampai Agus, jika persoalan moda transportasi dan infrastruktur telah teratasi, maka dilanjutkan dengan manajemen rekayasa lalu lintas yang berbasis data dan strategi yang terukur. Karena rekayasa Lalin tidak bisa hanya pakai prediksi, melainkan pakai data yang update. Terutama data pemudik yang lebih akurat sebagai dasar pengambilan kebijakan.
“Kami meminta partisipasi aktif pemerintah daerah untuk mendata warganya yang akan melakukan mudik,” sampainya.
Kebijakan Pemerintah dalam mendukung kelancaran arus mudik seperti pembatasan angkutan berat dan kebijakan Work From Anywhere (WFA) juga berdampak terhadap pengurangan kepadatan arus lalu lintas.
“Kebijakan Pemerintah sangat penting, dimana dengan menerapkan pembatasan kendraan truk sumbu tiga, Work From Anywhere (WFA), sehingga indikator di tahun ini lebih baik. Dimana kebijakan yang diberikan dalam rangka memprioritaskan pelayanan di operasi ketupat,” katanya.
Terkahir, Agus mengajak seluruh jajaran untuk terus meningkatkan kinerja, menjadikan keberhasilan 0perasi ketupat sebagai momentum awal untuk langkah-langkah strategis berikutnya dalam pelayanan publik.
“Apresiasi dan terimakasih atas kinerja dan kerjasamanya operasi ketupat sudah selesai masih ada tugas-tugas kedepan, inilah awal kita melangkah kencang lagi kedepan Korlantas bisa menjadi garda terdepan,” pungkasnya. (yrp)